Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Jika Si Kecil terserang conjunctivitis/pinkeye/mata merah, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, karena ini bisa menjadi infeksi yang serius pada bayi. Perawatan pada conjunctivitis sangat tergantung pada faktor penyebab masing-masing. Berikut perawatan dari masing-masing jenis conjunctivitis menurut Dr. Gusti G. Suardana, SpM, dari Jakarta Eye Center.
1. Bacterial Conjunctivitis
Jika bakteri adalah penyebabnya, biasanya dokter akan memberikan antibiotik berbentuk salep atau tetes untuk diberikan pada Si Kecil selama kurang lebih tujuh hari. Biasanya, antibiotik salep lebih mudah digunakan dibandingkan yang berbentuk tetes. Cuci tangan Anda dan dengan lembut buka kelopak mata bawah Si Kecil dan oleskan salep sepanjang kelopak. Salep akan otomatis keluar ketika Anda pencet, sehingga Anda hanya perlu melakukannya dengan yakin dan cepat, agar Si Kecil tidak merasa terganggu. Saat Si Kecil berkedip, salep ini akan tersebar ke seluruh bagian mata. Jika Anda memperoleh antibiotik tetes, teteskan obat ini di sudut mata Si Kecil. Pastikan Anda menggunakan semua obat yang diresepkan sesuai anjuran dokter, meskipun gejala-gejalanya mulai berkurang. Mengompres dan membersihkan mata Si Kecil dengan menggunakan handuk hangat juga akan sangat menyamankannya. Kotoran (belek) di sudut-sudut matanya dapat dibersihkan secara perlahan menggunakan cotton bud basah.
2. Viral Conjunctivitis
Conjunctivitis yang diakibatkan oleh serangan virus dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu minggu atau lebih, tergantung daya tahan tubuh Si Kecil. Akan tetapi pada keadaan-keadaan tertentu dokter dapat memberikan antibiotic apabila diduga terdapat infensi sekunder oleh bakteri. Biasanya, dokter juga akan menyarankan Anda untuk menjaga kebersihan mata Si Kecil dengan menggunakan bahan pembersih yang sekali pakai seperti kasa basah hangat, tissue dan sebagainya. Selalu perhatikan kebersihan tangan Anda maupun Si Kecil dengan mencuci tangan di bawah air mengalir. Jika dalam waktu 1 minggu matanya belum juga membaik, segera hubungi kembali dokter Anda untuk perawatan lebih lanjut.
3. Allergic Conjunctivitis
Karena allergic conjunctivitis disebabkan oleh paparan benda yang membuatnya alergi, Anda harus mengetahui alergen tersebut dan menjauhkan Si Kecil darinya.
Saat Si Kecil menderita conjunctivitis, biarkan matanya beristirahat dan hindari paparan berlebihan pada udara luar, karena akan membuat matanya terasa tidak nyaman. Hindari juga mengunjungi tempat-tempat umum untuk memperkecil kemungkinan menularkan. Bacterial conjunctivitis biasanya tidak lagi menular setelah 36 – 48 jam menggunakan antibiotik, viral conjunctivitis biasanya menular selama mata anak masih merah, dan allergic conjunctivitis tidaklah menular. Jika dalam satu lingkungan ada beberapa orang yang terserang conjunctivitis, biasanya penyebabnya adalah serangan virus.
Dr. Gusti juga menambahkan bahwa penyakit ini tidaklah menular lewat pandangan. “Banyak orang berpendapat bahwa conjunctivitis dapat menular melalui pandangan. Pendapat ini tidaklah benar, karena conjunctivitis hanyalah menular melalui sentuhan atau kontak, baik langsung maupun tidak langsung,” ujarnya.
Dr. Gusti menegaskan bahwa sebaiknya Anda tidak menggunakan obat atau tetes mata sembarangan yang tidak diresepkan oleh dokter, apalagi obat tetes mata yang dijual bebas. Obat tetes mata yang dijual bebas biasanya hanya digunakan untuk meredakan iritasi mata akibat debu, kotoran, atau mata lelah.
Bagaimana cara mencegahnya?
Karena conjunctivitis yang disebabkan oleh bakteri dan virus sangatlah menular, Dr. Gusti mengingatkan untuk melakukan hal-hal berikut:
1. Cucilah tangan sesering mungkin, baik penderita, maupun anggota keluarga lain yang sehat. Baik kontak langsung, maupun kontak dengan benda yang telah dipegang oleh penderita, dapat membawa virus atau bakteri penyebab conjunctivitis masuk ke mata Anda.
2. Gunakanlah handuk, pakaian,dan tisu yang berbeda dengan penderita. Akan lebih baik jika penderita menggunakan produk sekali pakai. (OCH/Dok. M&B UK)