BABY

Mitos dan Fakta Bayi (3): Perluas Pengetahuan

baby

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Agar tidak terkecoh dengan banyaknya mitos yang beredar mengenai perkembangan Si Bayi, perluas wawasan Anda! Jangan ragu untuk mencari tahu kebenarannya melalui internet, buku, dan sebagainya. Berikut beberapa mitos mengenai bayi yang masih beredar luas di masyarakat.

Mitos: Memberikan sereal beras pada bayi akan membuatnya tidur lebih nyenyak.
Fakta: Sebelum usia bayi mencapai 6 bulan, sebaiknya Anda tidak memberikan makanan tambahan apapun selain ASI. Berbagai penelitian menyebutkan bayi yang diberikan makanan tambahan di bawah usia 6 bulan justru memiliki kualitas tidur yang lebih buruk dan rentan terkena obesitas.

Mitos: Pemberian ASI kepada bayi harus benar-benar mengikuti jadwal yang sudah dibuat.
Fakta: Bayi merupakan mahluk yang paling tahu kapan ia membutuhkan ASI dan kapan ia kenyang. Oleh karena itu, pemberian ASI sebaiknya disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhannya. Tidak masalah jika Anda juga membuat jadwal menyusui sebagai panduan, namun harus bersifat fleksibel. Terlalu terpaku pada jadwal yang ada dapat memicu bayi untuk memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat. Sebab, jadwal bisa saja 'memaksanya' menyusui di saat tidak lapar dan sebaliknya.

Mitos: Jangan pernah membawa bayi keluar rumah sebelum usianya 40 hari.
Fakta: Mitos ini termasuk yang paling dipercayai oleh masyarakat Indonesia dan sebenarnya kurang tepat. Bayi sebelum usia 40 hari sudah boleh di bawah keluar rumah, tetapi sebaiknya memang tidak dibawa ke tempat keramaian yang dipenuhi banyak orang, seperti mall. Semakin banyak orang, semakin banyak pula potensi kuman penyakit yang dapat menulari bayi, karena di bawah usia 40 hari kekebalan tubuhnya belum terbentuk secara sempurna.

Mitos: Bayi baru lahir harus dicukur rambutnya sampai habis agar tumbuh lebat dan hitam.
Fakta: Tebal atau tipisnya rambut bayi dipengaruhi oleh faktor genetik dan tidak ada hubungannya dengan rambut lahir yang dicukur sampai habis. Kebanyakan orangtua merasa rambut bayinya lebih tebal setelah dicukur habis, karena tumbuhnya lebih kasar dibandingkan aslinya. (Dina Christin/DC/Dok. M&B)