Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ketika Si Kecil mengambil barang dan memberikannya pada Anda dengan tangan kiri, apa reaksi Anda? Yang pasti, jangan paksa dia untuk menggunakan tangan kanan! Meski budaya timur melarang penggunaan tangan kiri untuk berinteraksi dengan orang lain, tetapi apakah seorang anak kidal (kiri dari lahir) atau tidak, haruslah Anda serahkan pada alam.
Sekitar 90 persen manusia secara natural memiliki dominasi tangan kanan untuk beraktivitas, sedangkan sisanya dengan tangan kiri. Biasanya, tangan yang Anda pilih ketika masih berupa janin sepuluh minggu adalah tangan yang akan Anda pakai seumur hidup.
Dominasi penggunaan tangan bukanlah karena kebiasaan, tetapi karena genetik. Jika kedua orang tua kidal, ada lebih dari 50 persen peluang anak-anaknya juga akan kidal. Jika salah satu dari orangtuanya kidal, ada 17 persen peluang, kalau tak satupun orangtuanya kidal, masih ada 2 persen kemungkinan anaknya kidal.
Jadi, karena faktor alam yang berbicara, tidak ada gunanya menyuruh anak yang kidal untuk memakai tangan kanan. Bahkan kalau dipaksa, Anda bisa menyakiti Si Kecil. Coba saja Anda menulis dengan tangan Anda yang tidak dominan. Kalau itu saja tidak nyaman, bayangkan jika seorang anak dipaksa melakukannya seumur hidup.
Dominasi penggunaan tangan biasanya baru benar-benar terlihat sampai usia 3-5 tahun. Sebelum usia ini, kedua belah tangan anak sama aktifnya, menimbang-nimbang tangan mana yang lebih pas untuknya. Sekitar 20 persen anak tidak punya satu pilihan tangan yang paling dominan atau disebut ambidexter. Beberapa dari mereka bisa menggunakan kedua tangan untuk semua hal. Beberapa ambidex lainnya memilih salah satu tangan untuk aktivitas tertentu, misalnya tangan kanan untuk makan dan tangan kiri untuk melempar bola. (FR/Sagar/DT/Dok. M&B)