Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Selain untuk mencegah kehamilan, pil KB juga bisa digunakan untuk mengatasi perdarahan berlebihan saat menstruasi atau istilah medisnya dikenal dengan heavy menstrual bleeding (HMB). Pil KB tersebut mengandung hormon estradiol valerat atau dienogest yang dapat mengobati HMB dengan catatan organ reproduksi tidak mengalami kelainan (patologi organik).
HMB sebenarnya rentan mengancam setiap wanita. Sekitar 52 persen wanita bisa mengalami kondisi ini. Seorang ahli ginekologi endokrinologi, kontrasepsi, manajemen infertilitas dan menopause dari Barcelona, Joaquin Calaf mengatakan, ”Wanita mengalami HMB ketika darah yang dikeluarkan lebih dari 80mL (1 sdm = 15mL), dan mengganti pembalut setiap jam secara berturut-turut.”
Namun kenyataannya banyak wanita yang tidak menyadari jika mengalami HMB bahkan prevalensi wanita terkena HMB cenderung disepelekan. HMB bisa menyebabkan anemia dan pilihan pengobatannya adalah histerektomi (pengangkatan rahim), ablasi reseksi (pengikisan) endometrium serta melalui obat antifibrinolitik (anti pembekuan darah) dan progestogen.
Perdarahan berlebihan selama menstruasi juga memberikan dampak negatif terhadap kualitas hidup wanita di antaranya kelelahan fisik, tekanan emosional, disfungsi seksual dan efek negatif pada kehidupan sosial.
Menurut penelitian Bayer, pil KB ini efektif menurunkan tingkat HMB secara signifikan, cepat dan secara berkelanjutan. Mengurangi perdarahan sampai 88 persen dan meningkatkan hemoglobin dan feritin.
(Meiskhe/DT/Image:FreeDigitalPhotos)