Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Demam berdarah dengue (DBD) adalah ancaman bagi keluarga di Indonesia dan sangat rentan menyerang anak-anak. Indonesia merupakan negara kedua dengan kasus DBD tertinggi di dunia dan tak sedikit orang yang meninggal karena penyakit ini. Di wilayah DKI Jakarta, misalnya terjadi sekitar 8.535 kasus DBD dan banyak menyerang kelompok usia anak-anak.
Waspada terhadap DBD, pemerintah telah melakukan berbagai upaya pencegahan, di antaranya melakukan fogging, kampanye 3M (menguras, menutup, mengubur) serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Dari ketiga tindakan preventif tersebut, PSN adalah salah satu yang cukup efektif. Sebenarnya siapa pun dapat melakukan pemberantasan sarang nyamuk, baik individu maupun kelompok.
Pada 2013 lalu lahir sebuah aksi untuk memberantas jentik nyamuk sejak usia dini yang disebut Juru Pemantau Jentik Cilik (Jumantik Cilik), dengan mengajak siswa-siswi sekolah dasar (SD) melakukan pencegahan terhadap DBD. Para Jumantik Cilik ini melakukan aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di sekolah dan dianggap efektif karena ketika melakukan upaya pencegahan DBD yang penting adalah membasmi jentik, bukan dengan nyamuknya.
Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, tindakan preventif terhadap penyakit ini memang harus dimulai sejak masih anak-anak. Kelompok usia ini masih memiliki rasa penasaran dan keinginan bereksperimen. "Anak-anak bisa diajak bermain detektif-detektifan ketika mencari jentik nyamuk," ujarnya.
Jika anak-anak mulai dibekali mengenai pencegahan terhadap DBD mulai sekarang, Indonesia bisa saja terbebas dari penyakit DBD di masa depan. Seperti Kuba, negara ini telah terbebas dari DBD sejak 2002. Kuncinya adalah secara konsisten memberantas sarang nyamuk, secara rutin, serentak, dan sepanjang tahun. Namun juga tak berhasil jika hanya satu pihak saja yang bekerja.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmedi pun mengimbau agar setiap individu turut serta untuk ikut melakukan tindakan preventif, mulai dengan memberantas sarang nyamuk di rumah sendiri. Selain melakukan PSN secara rutin, harus memperhatikan setiap wadah air, genangan air, dan waspada terhadap tumpukan sampah.
Bahaya DBD tak bisa disepelekan karena penyakit ini bisa membunuh satu nyawa dalam 12 detik. Bahkan baru-baru ini terjadi 7 kasus kematian karena DBD di DKI Jakarta. Oleh karena itu Moms, jika ingin keluarga Anda terhindar dari penyakit ini, mulailah melakukan upaya pemberantasan nyamuk dari rumah. Anda bisa mengajak Si Kecil menjadi Jumantik Cilik dan memberitahunya tentang penyakit DBD.
(Meiskhe/DT/dok.freedigitalphotos)