TOODLER

Stres Dalam Keluarga Berakibat Anak Obesitas


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tidak hanya sekadar nutrisi, lingkungan di sekitar Si Kecil pun turut serta dalam penentuan tumbuh-kembangnya. Data terbaru menunjukkan anak yang tumbuh di lingkungan rumah dengan anggota keluarga yang kerap mengalami stres, ternyata berisiko 2 kali lebih besar mengalami obesitas lho, Moms!

Tim penelitian dari Linkping University, Swedia, meneliti 7.443 keluarga yang memiliki bayi hingga mereka mencapai usia 5-6 tahun. Mereka pun mengukur kadar stres yang dialami keluarga selama periode waktu tersebut. Pemicu stres dapat berupa penyakit atau kecelakaan yang diderita anggota keluarga, perceraian, kematian, pemecatan, atau mengalami kekerasan.

Hasilnya, anak-anak yang dilahirkan di dalam keluarga yang memiliki tingkat stres yang tinggi ternyata mengalami berat badan berlebih atau obesitas. Hal ini disebabkan ketika stres yang datang tidak mampu diterima oleh keluarga, anak-anak lah yang paling rentan mengalami obesitas. Tidak hanya itu, pola asuh dengan dukungan sosial dan perhatian yang rendah juga berdampak pada perkembangan serta kesehatan anak.

Dilansir dari sumber M&B Australia, studi ini menambah kuat survei sebelumnya, American 1999-2002 National Health and Nutrition Examination Survey, bahwa ibu dengan tingkat stres yang tinggi cenderung memiliki anak yang obesitas daripada ibu dengan tingkat stres yang lebih rendah. (Sagar/DT/Dok. M&B)