FAMILY & LIFESTYLE

Cegah Pre-Eklampsia dengan Asam Folat


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Selama hamil, Anda perlu mengonsumsi gizi yang baik untuk Anda dan juga pertumbuhan janin. Salah satu yang perlu Anda cukupi sejak awal kehamilan adalah asam folat yang sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko terjadinya Neural Tube Defects dan bayi lahir cacat. Tak hanya itu, asam folat bermanfaat untuk mengurangi risiko terjadinya pre-eklampsia.

Menurut beberapa penelitian, asam folat dapat menurunkan kadar homocystein dalam darah. Sebab kadar homocystein yang tinggi berkaitan dengan komplikasi selama kehamilan seperti pre-eklampsia, kelahiran prematur, dan bayi lahir mati.

Pre-eklampsia adalah penyakit keracunan pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, ada protein dalam urin, dan pembengkakkan setelah usia kehamilan 20 minggu. Akibatnya ibu yang tengah hamil bisa mengalami keguguran, bayi lahir dengan bobot rendah, atau yang paling ekstrem adalah serta kematian.

Pre-eklampsia terdiri dari dua tahap. Tahap pertama dapat terjadi di akhir trimester pertama atau awal trimester kedua, yang ditandai dengan penurunan aliran darah pada plasenta. Pada tahap kedua, kemungkinan pre-eklampsia terjadi di awal trimester ketiga, ditandai dengan sindrom pre-eklampsia yang disebabkan ketidaknormalan dari sel-sel endotelial ibu hamil. Lalu dapatkah pre-eklampsia dicegah?

Ya, Anda dapat mencegahnya dengan menurunkan tingkat homocystein dalam darah. Untuk itu, Anda harus mendapat asupan asam folat yang cukup. Dengan meningkatkan asam folat dalam darah, tingkat homocystein dapat diturunkan sehingga Anda pun dapat menurunkan risiko terjadinya pre-eklampsia. Bila sejak awal kehamilan kebutuhan asam folat Anda sudah terpenuhi, pre-eklampsia bisa dicegah! (FBS/Aulia/DT/dok.M&B)