TOODLER

Agar Anak Tidak Obesitas


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Penelitian yang dilakukan oleh USDA Dietary Guidelines menyatakan bahwa saat ini, gorengan dan keripik merupakan sumber kalori yang disukai oleh anak-anak. Dan mereka juga lebih menyukai jus buah dibandingkan memakan buah dalam bentuk potongan. Kebiasaan ini memainkan peranan yang besar pada obesitas anak. Banyak kondisi kronis di kalangan anak-anak, seperti asma, alergi, diabetes, dan hiperaktif attention deficit disorder (ADHD). Dan semua kondisi ini terkait dengan apa yang anak-anak makan. Menurut Alan Greene, MD, dokter anak dan penulis buku laris Raising Baby Green. Mengubah pola makan Si Kecil dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut, agar anak-anak kita tetap sehat:

Garam
Kurangi kadar garam. Anak-anak dengan usia di atas 2 tahun seringkali terlalu banyak mengonsumsi sodium yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Roti tawar merupakan sumber terbesar garam. Natrium juga terkandung pada banyak makanan olahan beku dan makanan olahan restauran. Cara mengatasinya: Pilihlah roti dengan kadar sodium yang rendah. Makan masakan rumah dan pilih makanan segar daripada produk beku atau olahan.

Lemak
Lemak yang padat pada suhu kamar, hampir tidak memiliki nilai gizi. Kebanyakan ditemukan dalam mentega dan daging merah. Keduanya terdapat di pizza, hot dog, kentang goreng dan dessert. Cara mengatasinya: Sebisa mungkin, hindari makanan ini dan gunakan minyak untuk menggantikan mentega saat memasak.

Gula
Lebih cermatlah dalam penambahan kadar gula di makanan anak. Gula yang terdapat di makanan seperti buah-buahan dan susu baik bagi tubuh karena kadar gula alaminya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi ketika gula ditambahkan ke makanan seperti pada makanan penutup, nutrisinya hilang. Cara mengatasinya: Kurangi asupan gula tambahan pada makanan. Dan makanlah buah potong daripada menikmati buah dalam bentuk jus. (Tammy/DT/dok.MBUK)