Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Rokok wajib dijauhi para ibu ketika hamil. Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi janin yang ibunya merupakan perokok aktif, tetapi juga ibu perokok pasif. Para ahli juga telah membuktikan, semakin besar paparan asap rokok yang diterima ibu hamil, semakin besar pula risiko yang terjadi.
Sebuah foto USG memperlihatkan dengan jelas bagaimana rokok berdampak pada kehamilan, yang membawa pengaruh buruk pada janin di dalam kandungan. Dr Nadja Reissland, dari Durham University, menggunakan scan USG 4D untuk merekam ribuan gerakan kecil di dalam rahim. Ia memantau 20 ibu yang mengunjungi James Cook University Hospital di Middlesbrough, yang 4 ibu di antaranya merokok rata-rata sebanyak 14 batang sehari.
Setelah mempelajari hasil scan mereka pada usia kehamilan 24, 28, 32 dan 36 minggu. Dalam hasil foto USG tersebut, ia menemukan bahwa bayi dari ibu yang merokok selama kehamilan terlihat lebih sering menyentuh mulut dan wajah mereka, dibanding bayi yang ibunya tidak merokok. Hasil scan ini memperlihatkan adanya gangguan yang tidak normal, yaitu perkembangan sistem saraf pusat bayi yang terhambat.
“Namun, masih perlu studi lain yang lebih besar untuk mengonfirmasi penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Acta Paediatrica ini, serta menyelidiki efek tertentu, termasuk interaksi ibu yang stres dan merokok,” ungkap Dr Nadja Reissland.
Sebelumnya, para ahli kandungan memang menyarankan agar para ibu hamil berhenti merokok untuk mengurangi risiko kelahiran prematur, masalah pernapasan, bahkan kematian. (Aulia/DT/dok.Daily Mail)