Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat hujan dan banjir, salah satu penyakit yang menjadi momok di tengah-tengah masyarakat adalah leptospirosis. Di DKI Jakarta, Dr. Koesmedi Priharto, SpOT, M.Kes., Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, menyebutkan wilayah yang paling sering terkena penyakit ini adalah Jakarta Barat.
Leptospirosis disebabkan oleh Spirochete Leptospira interogans. Masalah kesehatan ini termasuk penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan melalui hewan ke manusia. Masa inkubasinya sekitar 2-26 hari, umumnya 7-13 hari, setelah tertular dengan gejala di stadium pertama adalah demam menggigil, sakit kepala, lemah, muntah-muntah, mata memerah tanpa kotoran mata, serta nyeri di otot betis dan punggung.
Dr. Koes memaparkan cara penularan leptospirosis adalah dari hewan secara langsung atau melalui air dan tanah yang tercemar urin hewan, terutama tikus. Kuman akan masuk melalui kulit yang terdapat luka atau selaput lendir mata, mulut, ataupun hidung lalu berkembang di dalam darah dan menyebar ke seluruh jaringan tubuh.
Leptospirosis dapat disembuhkan dengan antibiotik. Namun jika tidak ditangani secepatnya, akan terjadi komplikasi serius, seperti gangguan ginjal dan jantung, perdarahan (batuk darah, muntah darah, BAB berdarah), serta keguguran pada ibu hamil. (Sagar/DT/Dok. M&B)