Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tanya
“Saya sedang mengandung anak pertama dan sudah memasuki trimester ke-3. Saya mulai khawatir dan takut menghadapi persalinan karena mendengar banyak cerita kurang menyenangkan dari teman-teman saya. Bagaimana supaya saya bisa relaks dan tenang menghadapi persalinan nanti?”
(Anindita Budi Setiawan, 27, sedang hamil 7 bulan)
Jawab
Dukungan Suami
“Saya beruntung karena memiliki suami yang sangat pengertian. Menjelang persalinan, ia mengajak saya untuk berbagi cerita dan ketakutan seputar persalinan. Bahkan, ia juga mengajak saya ke terapis untuk menghilangkan kecemasan dan menyarankan untuk mengikuti kegiatan positif, seperti senam hamil. Saya pun perlahan bisa mengubah pola pikir bahwa melahirkan bukan hal yang menakutkan, tetapi menyenangkan karena saya akan mendapatkan bayi mungil yang sehat. “
(Sonya Nelia, 31, ibu dari Zahrani Naziha Firdaus, 5, dan Alika Syakira Firdaus, 1)
Membaca & Berbagi Pengalaman
“Dari awal, saya ingin melahirkan secara normal sehingga saya mempersiapkan segalanya dari jauh-jauh hari. Saya banyak membaca artikel seputar persalinan dan mencari tahu lewat pengalaman teman-teman yang melakukan persalinan normal. Dua hal itu berhasil memberikan motivasi dan keberanian untuk saya. Hasilnya, hanya dengan 3 kali mengejan, putri saya bisa lahir dengan sehat dan selamat.”
(Hafizul Nur Farida, 26, ibu dari Keyza Almeera Shidqia, 9 bulan)
Melakukan Banyak Kegiatan
“Saya hamil anak pertama di usia 36 tahun dan itu membuat saya cukup khawatir dalam menghadapi persalinan. Menurut banyak orang, usia saya sangat rawan untuk menghadapi persalinan, sehingga saya pun mengambil cuti 2 minggu sebelum due date. Saya pun menyibukkan diri dengan merapikan rumah, menyiapkan kamar untuk Si Bayi, dan banyak membaca buku. Hal-hal tersebut sangat membantu saya menghilangkan semua ketakutan dalam menghadapi persalinan.“
(Sinar Gloria, 37, ibu dari Shalom Nathaniel Putra Massie, 11 bulan)
Senam Hamil
“Dengan mengikuti senam hamil, saya merasa lebih siap dalam menjalani proses melahirkan secara fisik dan mental. Selain mempelajari teknik pernapasan yang baik dan benar, saya bisa bertemu dengan teman-teman yang juga akan menghadapi proses persalinan. Kami pun saling menguatkan dan memberikan dukungan satu sama lain agar persalinan dapat berjalan lancar.”
(Kezia Veronica, 27, ibu dari Steven Daud Sunarto, 4 bulan)
Banyak Berdoa
“Saya merasa sangat ketakutan saat akan menghadapi kelahiran anak pertama. Saya seperti dilanda kecemasan berlebih mengenai keadaan janin di dalam perut dan apa yang harus saya lakukan untuk melahirkannya. Apalagi, saya juga harus bertahan dari rasa mulas yang cukup menguras tenaga. Untunglah, saya selalu didampingi ibu dan suami yang terus mengajak berdoa selama proses persalinan. Semuanya pun berjalan lancar dan anak saya lahir dengan selamat.“
(Galih E. Siswantoro, 32, ibu dari Aadya L. Dimar, 17 bulan)
(SA/Sagar/DT/Dok. Freedigitalphotos)