TOODLER

Perbaikan Gizi Anak Dimulai dari Nenek dan Ibu


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Jangan abaikan pemenuhan gizi di 1.000 hari pertamanya ya, Moms. Sebab, Prof. Endang L. Achadi menyebutkan jika gizi anak tidak terpenuhi secara baik, anak bisa menjadi pendek atau stunting, organ-organ tubuhnya tidak berkembang secara optimal, kurang tangkas dan cerdas, serta dapat mengalami penyakit jantung, diabetes tipe 2, hipertensi, maupun stroke di masa depan.

Anak perempuan yang mengalami kependekan (stunting) ini akan tumbuh dewasa menjadi ibu yang pendek dan berisiko melahirkan anak yang tidak tumbuh dengan optimal juga nantinya. “Jadi, kalau ibu kurus dan pendek saat hamil, akan lebih besar berisiko melahirkan anak yang tidak tumbuh optimal,” ujar Profesor Endang.

Janin bersifat fleksibel dan menyesuakan diri. Sehingga bila janin disuruh menyesuaikan diri dengan konsumsi makanan yang sedikit, ia akan terbiasa mengonsumsi makanan sedikit. Karenanya, saat ibu makannya kurang, anak pun nantinya akan terbiasa mengonsumsi makanan yang kurang pula. Dan jika ada perbedaan jumlah nutrisi yang diberikan saat ia balita, akan berisiko terjadi penyakit tidak menular, seperti masalah jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes tipe 2.

Masalah tumbuh kembang pada anak ternyata tidak hanya berhubungan antara ibu dan anak saja, namun nenek pun memiliki peranan besar pada Sang Cucu. Profesor Endang menjelaskan, nenek lah yang membentuk sel telur atau ovum di dalam rahim ibu, yang nanti akan menjadi calon anak. “Untuk perbaikan gizi, tidak hanya 2 generasi saja yang perlu dibenahi, tetapi 3 generasi sekaligus,” tutupnya. (Sagar/DT/Dok. M&B)