Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Banyak faktor yang dapat menyebabkan plasenta lengket, sehingga tidak bisa keluar saat persalinan. Di antaranya, infeksi ataupun reaksi peradangan di dalam tubuh, kebiasaan merokok atau menghirup asap rokok, kelainan janin seperti hidrops fetalis, jumlah janin lebih dari satu, kelainan bentuk atau penyakit lain pada rahim, air ketuban terlalu banyak (polihidramnion), trauma, komplikasi persalinan, faktor genetika, serta konsumsi obat penguat kandungan.
Perdarahan pasca-persalinan juga dapat menjadi tanda umum plasenta yang lengket dan akhirnya tertinggal di dalam rahim. Sangat penting untuk bisa mendeteksi hal ini dengan cepat, karena jika dibiarkan dapat menyebabkan infeksi yang bergejala demam, muntah, dan sebagainya. Selain itu, plasenta yang lengket ini juga memicu timbulnya kanker.
Tindakan yang lazim dilakukan untuk menangani kasus ini adalah kuret, yaitu melepaskan jaringan yang melekat pada dinding rahim dengan melakukan invasi dan memanipulasi instrumen berupa sendok kuret ke dalam dinding rahim. Sendok kuret akan dapat melepaskan jaringan tersebut secara sistematik. (Rosa/dok.M&B)