BUMP TO BIRTH

Rahim Kering Bikin Tak Kunjung Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, Anda masih menunggu kehadiran buah hati? Pada dasarnya banyak faktor yang bisa menyebabkan seorang wanita tak kunjung hamil. Selain karena gaya hidup, rahim kering menjadi salah satu penyebabnya. Bukan merupakan istilah medis, rahim kering merujuk pada kondisi perempuan yang sulit hamil atau mengalami infertilitas atau juga disebut kemandulan.

Dalam jurnal bertajuk Analisis Faktor Resiko Kejadian Infertilitas Pada Perawat di RSU Sembiring yang diterbitkan Universitas Islam Sumatera Utara, angka kejadian infertilitas pada wanita usia 30-34 sebesar 15%, wanita usia 35-39 sebesar 30%, dan wanita usia 40-44 tahun sebesar 64%. Biasanya, seorang wanita dikatakan mengalami infertilitas setelah mencoba hamil selama 12 bulan dan tidak terjadi kehamilan.

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seorang wanita mengalami rahim kering atau infertilitas. Berikut beberapa penyebabnya yang perlu Anda tahu.

1. Gangguan ovulasi

Ovulasi yang merupakan proses pelepasan sel telur menuju tuba falopi menjadi salah satu hal yang berpengaruh pada peluang kehamilan. Namun, tak sedikit wanita mengalami gangguan ovulasi. Hal ini bisa dikarenakan ketidakseimbangan hormon, gangguan makan, olahraga berlebihan, penyalahgunaan zat, kondisi tiroid, stres berat, dan tumor hipofisis.

2. Kelainan rahim atau serviks

Kelainan pada leher rahim dan polip pada rahim atau bentuk rahim bisa menjadi penyebab seorang wanita mengalami infertilitas. Begitu pun dengan tumor non-kanker (jinak) di dinding rahim (fibroid rahim) yang juga bisa menyebabkan kemandulan dengan menyumbat saluran tuba atau menghentikan sel telur yang telah dibuahi untuk ditanamkan di dalam rahim.

3. Masalah lendir serviks

Saat ovulasi, lendir di leher rahim menjadi lebih tipis sehingga sperma bisa berenang melewatinya dengan lebih mudah. Namun jika ada masalah dengan lendir, hal ini bisa mempersulit pembuahan.

4. Penyumbatan atau kerusakan pada tuba falopi

Tuba falopi yang tersumbat atau rusak membuat sperma tidak dapat mencapai sel telur atau menghalangi jalannya sel telur yang telah dibuahi ke dalam rahim. Penyebab penyumbatan atau kerusakan saluran tuba falopi ini bisa dikarenakan penyakit radang panggul yang biasanya disebabkan oleh infeksi menular seksual, endometriosis, atau adhesi.

5. Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang biasanya tumbuh di rahim berimplantasi dan tumbuh di tempat lain. Pertumbuhan jaringan ekstra ini dan operasi pengangkatannya dapat merusak ovarium atau tuba falopi dan menyebabkan masalah kesuburan.

6. Fibroid rahim

Kondisi pertumbuhan massa non-kanker di dalam atau di sekitar rahim yang disebut fibroid rahim ini dapat memengaruhi kesuburan. Dalam beberapa kasus, gangguan ini bisa mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel di rahim atau dapat memblokir saluran tuba.

7. Menopause dini

Menopause dini terjadi ketika ovarium berhenti bekerja dan menstruasi berakhir sebelum usia 40 tahun. Hal-hal yang menyebabkan menopause dini di antaranya adalah penyakit sistem kekebalan tubuh, kondisi genetik tertentu seperti sindrom Turner atau sindrom Fragile X dan radiasi atau kemoterapi.

8. Konsumsi obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan diketahui bisa memengaruhi kesuburan dan pada akhirnya berpengaruh pula pada peluang kehamilan. Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid jangka panjang atau dosis tinggi, seperti ibuprofen atau aspirin, diketahui dapat mempersulit kehamilan.

Jenis obat antipsikotik yang sering digunakan untuk mengobati psikosis terkadang bisa menyebabkan terlambat haid atau kemandulan. Sementara bila Anda mengonsumsi spironolactone, sejenis obat yang digunakan untuk mengobati retensi cairan, maka kesuburan Anda akan berangsur pulih sekitar 2 bulan setelah mengonsumsinya.

Mengatasi rahim kering

Diagnosis infertilitas didapat setelah seseorang melakukan berbagai tes di penyedia layanan kesehatan serta memeriksa riwayat medis juga seksualnya. Beberapa tes yang akan dilakukan di antaranya pemeriksaan medis secara keseluruhan, pemeriksaan dan USG panggul, serta tes pap smear.

Selain itu, ada beberapa tes yang juga mungkin dilakukan, di antaranya tes darah, histeroskopi, saline infusion sonohysterography (SIS), histerosalpingografi (HSG), X-ray histerosalpingografi, laparoskopi.

Setelah dilakukan tes dan diketahui penyebabnya, ada berbagai pengobatan atau penanganan yang bisa dilakukan untuk mengatasi rahim kering atau infertilitas. Untuk masalah struktural, penanganannya melalui pembedahan, sedangkan obat hormonal bisa digunakan untuk masalah lain, seperti masalah ovulasi dan kondisi tiroid.

Bagi wanita yang mengalami rahim kering dan ingin hamil, Anda juga bisa mencoba inseminasi buatan, yaitu metode memasukkan sel sperma ke dalam rahim agar terjadi pembuahan atau in vitro fertilization (IVF) yang juga dikenal dengan sebutan bayi tabung. Hal penting lainnya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan adalah dengan memperbaiki gaya hidup serta berhenti merokok dan mengonsumsi obat-obatan.

Dengan mengetahui penyebab infertilitas yang dialami, kemudian mendapatkan penanganan yang tepat, bukan tidak mungkin masalah ini bisa teratasi dan memungkinkan Anda untuk bisa hamil. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: Freepik)