Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms tentu sudah tahu bahwa imunisasi sangatlah penting untuk membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak. Imunisasi terbukti sangat efektif untuk melindungi Si Kecil dari berbagai penyakit berbahaya.
Disebutkan oleh WHO imunisasi bisa mencegah 2-3 juta kematian setiap tahunnya. Karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sangat menganjurkan para orang tua untuk memberikan imunisasi pada anak mereka sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Childhood Immunization Update (CIU) 2023
Nah, dalam rangka World Immunization Week, IDAI menggelar Childhood Immunization Update (CIU) 2023, peluncuran rekomendasi imunisasi untuk anak sebagai panduan buat para orang tua untuk melengkapi imunisasi anak mereka.
Mengutip laman Antara News, IDAI meluncurkan Rekomendasi Imunisasi Anak terbaru 2023 untuk memperbarui berbagai ilmu tentang imunisasi dan jadwal imunisasi anak terkini. Ketua IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), mengatakan bahwa peluncuran Rekomendasi Imunisasi Anak terbaru 2023 ini sebagai bagian dari upaya membantu anak-anak Indonesia untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih baik.
“Karena imunisasi terbukti sebagai upaya yang efisien, murah, dan mudah dibandingkan jika penyakit sudah tampak dan terjadi,” ujar dr. Piprim seperti dikutip dari Antara News.
Dalam Rekomendasi Imunisasi Anak terbaru 2023, terdapat 2 jenis vaksinasi baru yang direkomendasikan untuk anak dan 1 jenis pembaruan vaksinasi. Pembaruan tersebut meliputi vaksin Dengue untuk mencegah demam berdarah yang dimulai dari usia 6 tahun dan vaksin HPV untuk anak perempuan guna mencegah kanker serviks yang dimulai dari usia 12 tahun. Untuk pembaruan vaksinasi adalah vaksin BCG untuk bayi dengan masalah imunitas seperti HIV.
Sementara itu, Ketua Panitia CIU 2023 dan Ketua Satgas Imunisasi IDAI, dr. Hartono Gunardi, SpA(K), mengatakan bahwa jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI diperbarui setiap 3 tahun dan diharapkan bisa menjadi pedoman untuk melindungi anak dari Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) dengan melengkapi imunisasi rutin dan imunisasi kejar pada anak-anak yang tertinggal.
Baca juga: Ini yang Perlu Dilakukan Jika Bayi Telat Diimunisasi
“Diharapkan anak-anak bisa dilakukan imunisasi sesuai jadwal. Tujuannya adalah agar daya tahan tubuh yang ditimbulkan optimal dan anak tersebut tidak menderita sakit dan terhindar dari penyakit yang berbahaya tadi, seperti campak dan difteri,” kata dr. Hartono, seperti dikutip dari laman Liputan6.com.
Vaksin kombinasi dan imunisasi ganda
Dikutip dari laman IDN Times, Ada 2 strategi untuk mengejar imunisasi anak yang tertinggal. Pertama dengan vaksin kombinasi, artinya vaksin dalam satu botol memiliki lebih dari satu penyakit, misalnya vaksin difteri, pertusis, dan tetanus (DTP). Yang kedua dengan imunisasi ganda, yaitu dua vaksin berbeda diberikan secara bersamaan, misalnya 1 vaksin diberikan di paha kiri jenis IPV dan 1 di paha kanan jenis DPT HB Hib. Bisa juga dua suntikan diberikan pada satu paha dengan jarak sekitar 2,5 cm.
Ketua Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), dr. Sri Rezeki Hadinegoro, SpA(K), mengatakan bahwa imunisasi ganda dalam rangka mengejar keterlambatan imunisasi sangat bermanfaat terutama untuk melindungi anak karena imunisasi yang diberikan secepat mungkin bisa segera melindungi anak pada saat yang rentan.
Selain itu, imunisasi ganda juga bisa membantu mengurangi kunjungan karena pemberian imunisasi secara bersamaan, yang berarti orang tua dan anak tidak perlu bolak-balik ke fasilitas kesehatan. (M&B/SW/Foto: Freepik)