Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sebagai orang tua, tentunya Anda akan merasa bahagia dan bangga melihat Si Kecil bisa tumbuh dengan optimal ya, Moms. Karena itu, tak jarang orang tua mendukung perkembangan berbagai keterampilan Si Kecil sejak dini. Salah satunya adalah keterampilan atau kemampuan untuk bisa duduk sendiri.
Faktanya, duduk merupakan tahapan tumbuh kembang awal yang akan menuntun Si Kecil untuk bisa berdiri, berjalan, dan keterampilan motorik lain yang membantunya bergerak serta menjelajahi dunia.
Karena itu, wajar jika Moms ingin Si Kecil bisa segera duduk, bahkan sebelum waktunya. Lalu, apakah baik jika Si Kecil sudah bisa duduk sebelum waktunya? Yuk, simak penjelasan berikut ini untuk tahu jawabannya, Moms!
Tahapan usia umum bayi duduk sendiri
Dikutip dari Medical News Today, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kebanyakan bayi bisa duduk tanpa bantuan setelah umur 6 bulan dan bisa bergerak untuk duduk mandiri setelah umur 9 bulan. Meskipun begitu, setiap bayi tumbuh dengan unik, sehingga ia bisa saja duduk lebih dini atau lebih lama daripada rekomendasi umum.
Sebelum bayi bisa duduk mandiri, ia perlu mampu mengontrol kepalanya. Menurut CDC, kebanyakan bayi bisa mengontrol gerakan kepalanya di umur 4 bulan. Si Kecil juga perlu melatih lengan, otot perut, otot kaki, dan otot punggung untuk mendukungnya duduk tanpa bantuan.
Di samping itu, budaya dan lingkungan juga bisa menjadi faktor yang mendorong bayi untuk dapat duduk sendiri. Menurut Academy of Pediatric Physical Therapy, anak-anak asal Kenya dan Kamerun cenderung mampu duduk mandiri lebih dini dari anak-anak dari negara lain, yaitu di sekitar umur 5 bulan.
Bahaya bayi duduk terlalu dini
Meskipun bayi bisa mulai duduk di usia yang berbeda-beda, mendudukkan bayi terlalu dini atau prematur di umur 2-3 bulan bisa menghambat perkembangan keterampilan lainnya, seperti berguling, memutarkan badan, ataupun menggeserkan tubuh.
Ketika bayi didudukkan sebelum ia mampu melakukannya secara mandiri, maka biasanya ia akan terjatuh, dan hal ini bisa menurunkan rasa aman atau kepercayaan diri Si Kecil akan tubuhnya.
Duduk sebelum waktunya juga akan mengurangi tummy time bayi, sehingga menurunkan kesempatannya untuk melatih otot-ototnya dan menggerakkan tubuhnya. Selain itu, Si Kecil juga kehilangan kesempatan untuk mengembangkan refleks penting lainnya yang bisa mendorongnya untuk merangkak dan duduk secara aman.
Selain itu, bayi yang didudukkan di umur 2 bulan malah akan membahayakan tubuhnya, terutama tulang punggung. Tulang punggung yang belum siap dan tak mampunya Si Kecil mengontrol kepalanya akan membuat proses duduk menjadi sebuah kegiatan yang berbahaya. Kepalanya bisa terantuk, tulang punggungnya bisa cedera, dan Si Kecil bisa terjatuh.
Cara menyiapkan bayi duduk
Terlepas dari adanya bahaya bayi duduk terlalu dini, Moms tetap bisa kok, mempersiapkan Si Kecil untuk duduk. Kuncinya adalah menemukan cara yang tepat untuk memotivasi bayi agar duduk dan mendorong penguatan otot tubuhnya.
Melansir Medical News Today, berikut ini beberapa strategi yang bisa Moms gunakan untuk membantu Si Kecil agar bisa duduk, yakni:
1. Di bulan-bulan awal, berikan waktu tummy time secara rutin saat Si Kecil terbangun agar ia bisa melatih mengontrol kepala dan otot-otot tangannya.
2. Buat momen tummy time menyenangkan dengan memainkan rattle, mengajak Si Kecil berbicara, dan memberikan barang-barang yang bisa ia gapai.
3. Letakkan mainan dekat dengan Si Kecil sehingga ia bisa menggapainya.
4. Ajak Si Kecil bermain, membaca, atau menyanyi untuk mendorong interaksinya dengan orang dewasa, sehingga bisa menumbuhkan keinginan untuk turut duduk dan menguasai berbagai keterampilan motorik lainnya.
5. Respons celotehan Si Kecil dan berbagai usahanya untuk bermain maupun berbicara.
6. Bantu Si Kecil untuk duduk dan terus bantu Si Kecil sehingga ia bisa duduk dengan stabil.
7. Bantu Si Kecil untuk duduk, kemudian bermain ciluk ba.
8. Berikan Si Kecil mainan atau buku untuk ia baca atau mainkan saat ia dalam posisi duduk. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)