Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Salah satu hal yang bisa terjadi setelah bayi selesai menyusu adalah kondisi gastroesophageal reflux–keluarnya sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu–atau lebih dikenal dengan istilah gumoh.
Kondisi ini disebabkan oleh asupan yang masuk dan sudah di perut bayi kembali lagi ke kerongkongannya. Biasanya ini terjadi karena bayi kekenyangan dan juga sistem pencernaannya yang belum berkembang secara sempurna.
Kondisi ini wajar terjadi pada bayi. Dan umumnya, bayi gumoh lewat mulut. Namun, bagaimana jika bayi justru gumoh lewat hidung? Apakah hal ini bisa membahayakan Si Kecil? Dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini? Simak penjelasan selengkapnya, Moms!
Penyebab bayi gumoh lewat hidung
Gumoh dialami sebagian besar bayi hingga mereka menginjak usia 6 bulan sampai 1 tahun, ketika mereka sudah mengonsumsi makanan padat. Seperti disebutkan, asupan yang dikonsumsi Si Kecil bisa kembali naik ke kerongkongan di mana organ ini terhubung dengan mulut dan hidung. Karena itu, bayi bisa gumoh lewat hidung.
Meski kondisi tersebut tergolong wajar terjadi, tapi ini juga bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang dialami Si Kecil. Moms perlu memperhatikan penyebabnya dan mewaspadai tanda-tanda berikut ini:
1. Tidak fokus saat menyusu
Meski masih bayi, Si Kecil tetap bisa saja hilang fokus ketika ada suara asing atau pergerakan yang menganggu saat ia menyusu. Saat tidak fokus dan teralihkan oleh hal lain, maka bayi justru bisa menelan ASI secara berlebihan. Jika bayi terlalu cepat minum ASI, maka ia bisa tersedak, batuk, atau cegukan. Akhirnya rongga antara tenggorokan dan hidung jadi ikut terbuka, sehingga mengakibatkan Si Kecil gumoh lewat hidung secara tidak sengaja.
2. Katup Sfingter belum sempurna
Mengutip FirstCry Parenting, gumoh lewat hidung bisa terjadi karena sfingter (otot dengan bentuk seperti cincin yang berfungsi untuk menutup jalur atau bukaan pada tubuh) antara kerongkongan dan lambung belum berkembang baik. Si Kecil pun belum kuat untuk menahan makanan dalam jumlah berlebihan. Sehingga membuatnya menelan ASI dalam jumlah banyak, yang justru akan menjadi mudah naik dan keluar lewat hidung.
3. Menelan udara terlalu banyak
Apabila posisi menyusu tidak benar, bayi justru bisa menelan ASI berbarengan dengan masuknya udara secara berlebihan. Hal ini terutama terjadi ketika Si Kecil merasa sangat lapar sehingga ia menyusu dengan terburu-buru dan udara pun ikut terisap serta masuk ke saluran napas. Saat Si Kecil bersendawa, udara tersebut bisa keluar dibarengi ASI yang berlebihan tadi lewat hidungnya.
4. Gumoh saat sakit
Bayi tentu juga bisa sakit yang akan membuat proses pemberian ASI jadi terhambat. Saat menyusu dalam kondisi Si Kecil batuk atau bersin, rongga hidung pun akan ikut terbuka. Karena bayi belum bisa mengendalikan refleks tubuh tersebut, maka susu di dalam perut pun bisa keluar lewat hidung.
Ada juga penyebab lain yang perlu Moms ketahui saat Si Kecil mengalami gumoh lewat hidung, antara lain:
- Alergi susu
- Adanya infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit
- Terjadi peningkatan asam lambung sehingga memicu refluks
- Terjadi stenosis pilorus yang memengaruhi pembukaan antara lambung dan usus kecil pada bayi. Kondisi ini menyebabkan makanan tidak bisa lewat dan dicerna dengan mudah
- Keracunan makanan.
Risiko bayi gumoh dari hidung
Meski tergolong wajar, bayi tidak boleh terlalu sering gumoh lewat hidung, karena bisa mengganggu tumbuh kembang serta menghambat kenaikan berat badannya. Si Kecil pun jadi mudah sakit, hingga mengalami sesak napas, muntah hebat disertai darah, serta terus mengeluarkan ludah yang banyak setiap menyusu.
“Kondisi tersebut sebaiknya tidak sering terjadi karena bisa menyebabkan iritasi hidung yang membuat bayi tidak nyaman serta cairan bisa juga masuk ke saluran pernapasan bayi nantinya dan dapat menjadi berbahaya,” jelas dr. Arrum Putri Amalia, seperti dilansir dari Alodokter.
Cara mengatasi agar bayi tak sering gumoh lewat hidung
Moms bisa mencegah sekaligus mengatasi kondisi agar bayi tidak sering gumoh lewat hidung. Anda bisa ikuti cara-cara berikut ini:
1. Pastikan posisi kepala bayi sudah tegak dan nyaman ketika ia menyusu, sekalipun diubah posisinya menjadi miring. Jangan sampai Si Kecil membungkuk agar tidak membuatnya tersedak atau menghambat turunnya ASI ke pencernaan.
2. Ketika menyusu, Moms perlu memperhatikan kecukupan ASI yang dibutuhkan Si Kecil. Akan lebih baik jika Anda sering menyusui bayi dengan jumlah yang cukup, daripada menyusui sesekali tetapi jumlahnya terlalu berlebih. Jika Si Kecil sudah menunjukkan tanda ia kenyang, sudahi menyusui. Dengan begitu, risiko bayi mengalami gumoh lewat hidung juga bisa dicegah.
3. Hindari tekanan di area saluran napas hingga ke perut saat menyusu. Selain posisi, Moms bisa pakaikan bayi baju yang longgar atau popok yang tidak terlalu ketat.
4. Biasakan untuk menyendawakan bayi setelah ia selesai menyusu. Apabila jumlah susu yang dibutuhkan Si Kecil sudah cukup, maka hanya angin yang akan keluar saat ia bersendawa, dan ini pertanda baik.
Jika hal-hal di atas sudah Moms lakukan, tapi bayi masih sering gumoh, segera konsultasikan masalah tersebut ke dokter agar Si Kecil mendapatkan penanganan yang tepat dan menjaga tumbuh kembangnya tetap optimal tanpa adanya hambatan berarti. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Cookie_studio/Freepik)