FAMILY & LIFESTYLE

Ini Alasan Kenapa Baju Baru Harus Dicuci Dulu Sebelum Dipakai


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Wah, pasti rasanya senang sekali setelah membeli baju baru ya, Moms. Apalagi, jika Moms sudah menginginkan baju itu sejak lama. Makanya, wajar jika ada beberapa orang yang lebih memilih untuk mengenakannya langsung setelah membeli tanpa dicuci terlebih dulu. Namun sebenarnya, apakah baju yang baru dibeli perlu dicuci dulu sebelum dipakai?

Memang, baju yang baru dibeli sedang berada dalam kondisi yang paling prima. Bentuknya yang masih sempurna, warna yang tampak cerah, payet yang masih utuh dan cantik, dan banyak alasan lainnya yang membuat tak sedikit orang menunda mencuci baju yang baru dibeli.

Meskipun begitu, ternyata baju baru perlu dicuci terlebih dulu sebelum dipakai lho, Moms. Kenyataannya, memakai baju baru yang belum dicuci bisa membawa risiko buruk bagi kesehatan. Mau tahu alasan lengkapnya? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini penjelasannya.

Menghilangkan penyebab iritasi

Pakaian baru sering kali diberikan pencegah noda, pengencang warna, bahan antilecek, penambah kelembutan, dan berbagai bahan kimia lain yang bisa menyebabkan iritasi di kulit. Kebanyakan perusahaan menggunakan urea-formaldehyde untuk meningkatkan tekstur berbagai bahan pakaian dan mengurangi lecek.

Jika Anda memiliki kulit sensitif, maka berbagai bahan kimia tersebut bisa menyebabkan iritasi. Pada beberapa kasus yang agak parah, Anda bahkan bisa mengalami ruam dan gatal.

Selain itu, Anda juga berisiko besar mengalami dermatitis, yaitu reaksi sistem imun terhadap alergen yang menyebabkan iritasi di kulit. Ruam bisa muncul beberapa hari setelah terpapar pada kain yang terkontaminasi bahan-bahan kimia tertentu. Ruam juga bisa bertahan hingga beberapa minggu.

Mengurangi risiko kanker dan tumor

Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Stockholm University pada 31 sampel pakaian yang dijual toko retail menemukan jenis senyawa kimia yang disebut quinoline pada 29 dari 31 sampel. Dan kadar bahan kimia ini cenderung sangat tinggi pada pakaian dengan bahan polyester.

Bahayanya, U.S. Environmental Protection Agency memasukkan bahan kimia ini sebagai “kemungkinan bersifat karsinogen pada manusia”, berdasarkan beberapa studi yang mengaitkannya pada aktivitas pemicu tumor pada tikus percobaan.

Ulrika Nilsson, salah satu peneliti dari Stockholm University, menyebutkan bahwa ada 2 bahan lain yang ditemukan pada pakaian yang memiliki potensi memicu kanker dan berbagai penyakit kritis lainnya. Meski bahan kimia ini terdapat pada serat kain pakaian Anda, mencucinya bisa membantu menghilangkan residu berbagai bahan kimia berbahaya tersebut, sehingga bisa lebih aman saat Anda pakai nanti.

Baju baru sering dipakai atau dipegang sebelumnya

Biasanya, baju baru sudah dipegang oleh banyak orang sebelum Anda membelinya. Moms pasti juga suka memegang bahan pakaian secara langsung dan bahkan mencobanya, kan? Nah, begitu pula dengan banyak orang lainnya. Karena itu, tak bisa dimungkiri kalau baju baru punya banyak bakteri di permukaannya.

Terlebih lagi jika Moms membeli pakaian baru yang bekas, thrift, atau second. Kebanyakan toko penjual pakaian bekas memang telah mencuci atau melakukan laundry berbagai pakaiannya. Meskipun begitu, baju-baju tersebut tetap terpapar oleh berbagai bakteri saat dipajang di toko. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)