BUMP TO BIRTH

7 Cara yang Sebaiknya Anda Lakukan saat Kontraksi Menghampiri


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Proses persalinan merupakan momen yang dinantikan ibu hamil sekaligus jadi momen yang menegangkan. Salah satu tanda dimulainya proses persalinan adalah munculnya kontraksi. Tujuan kontraksi memang untuk mempersiapkan jalan lahir bagi bayi.

Kontraksi sendiri merupakan salah satu bentuk ketidaknyamanan yang dirasakan bumil seiring membesarnya rahim. Mendekati persalinan, otot-otot rahim secara teratur akan meregang lalu kembali mengendur.

Ketika kontraksi, perut bagian bawah akan terasa mengeras dan kadang disertai rasa nyeri. Saat rahim dalam keadaan tenang usai kontraksi, saat itulah serviks atau mulut rahim terbuka sedikit demi sedikit yang memungkinkan posisi bayi terdorong menuju jalan lahir.

Mendekati due date, kontraksi bisa saja muncul kapan saja. Intensitasnya bisa makin kuat, frekuensinya juga makin sering dan makin lama. Tak jarang ketika mengalami kontraksi, bumil bisa merasa sangat tidak nyaman, deg-degan, bahkan khawatir. Hal ini terutama dialami bumil yang pertama kali akan melahirkan.

Meskipun begitu, Anda tak perlu panik berlebihan, Moms. Saat kontraksi datang, yang harus Anda lakukan adalah tetap tenang. Bernapaslah pelan dan dalam guna menyiapkan otot-otot Anda untuk mengeluarkan Si Kecil. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk memperlancar kontraksi, yakni:

Berjalan kaki

Jika kontraksi awal sudah selesai, luangkanlah waktu berjalan kaki untuk merangsang kontraksi lanjutan. Saat berjalan, jangan lupa jaga postur tubuh Anda tetap tegak dan tidak membungkuk atau condong ke belakang, agar tidak menimbulkan cedera ya, Moms.

Kompres hangat

Tracey Hunter, seorang bidan dan penulis yang berdomisili di Inggris menyarankan agar bumil mengompres bagian punggung dengan handuk hangat. Hal ini dilakukan untuk melegakan otot-otot belakang Anda yang tegang akibat kontraksi.

Berendam di air hangat

Penelitian melaporkan bahwa berendam di air hangat bisa membantu bumil menghilangkan rasa tegang saat kontraksi. Karena itu, di sela-sela kontraksi, Moms bisa berendam di bathtub dan merilekskan pikiran. Saat berendam, pikirkanlah hal-hal positif dan menyenangkan seperti senyum Si Kecil ketika lahir nanti.

Mendapatkan pijatan lembut

Agar rileks, Moms juga bisa meminta Dads untuk memberikan pijatan lembut di bagian punggung dan pinggul Anda. Agar pasangan siap memijat, lakukan latihan memijat jauh-jauh hari sebelumnya. Memijat lembut areola payudara Anda juga bisa membantu mengeluarkan hormon oksitosin yang merangsang kontraksi rahim.

Pikirkan hal-hal menyenangkan

Selain dipijat, oksitosin, hormon yang merangsang kontraksi, juga dilepaskan saat Anda merasa nyaman dan bahagia. Sebaliknya, rasa khawatir atau cemas yang intens bisa memperlambatnya muncul. Karena itu, untuk merangsang munculnya oksitosin, Anda perlu merasa nyaman dan memikirkan hal-hal yang menyenangkan.

Mengucapkan kalimat afirmasi

Rasa cemas atau bahkan takut akan sesuatu yang belum tentu terjadi bisa menambah persepsi rasa nyeri akibat kontraksi yang Anda rasakan. Moms bisa ucapkan kalimat-kalimat afirmasi, misalnya melahirkan merupakan proses alami yang dialami perempuan. Mungkin akan ada masalah, tetapi selalu ada cara untuk mengatasinya. Moms juga bisa berbagi kecemasan atau ketakutan Anda dengan Dads, bahkan menangis, bila hal tersebut bisa membuat Anda merasa lega.

Istirahat dan makan

Ketika mencapai tahap akhir, kontraksi akan terasa intens dan melelahkan. Karena itu, selalu sempatkan untuk beristirahat meski hanya beberapa menit. Siapkan bantal, guling, dan selimut kesayangan untuk memudahkan Anda beristirahat. Kontraksi juga menyerap banyak energi Anda. Jadi, Anda butuh asupan. Jangan lupakan makan dan minum untuk energy booster Anda. (M&B/SW/Foto: Pch.vector/Freepik)