BUMP TO BIRTH

Air Ketuban Merembes, Ini Ciri-cirinya yang Perlu Anda Kenali


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Saat hamil, janin di dalam rahim tumbuh dan berkembang di dalam kantong berisi cairan. Kantong ini disebut dengan kantong ketuban yang berisi air berwarna kekuningan.

Air ketuban merupakan cairan pelindung janin dalam rahim. Air ketuban punya peran penting dalam menjaga dan membantu perkembangan janin, seperti melindungi janin dari tekanan di luar rahim, menjaga stabilnya suhu di dalam rahim agar janin merasa nyaman, memberi nutrisi buat janin, serta membantu perkembangan sistem paru-paru dan pencernaannya.

Mengingat betapa besar peran air ketuban untuk kelangsungan kehamilan dan tumbuh kembang janin, maka Moms perlu menjaga agar air ketuban tidak rembes.

Masalahnya, air ketuban rembes sering kali dialami ibu hamil. Dan sayangnya, tidak semua bumil bisa langsung menyadari bahwa mereka tengah mengalami kondisi tersebut.

Air ketuban yang merembes dalam jumlah sedikit dan tidak terlalu sering memang dianggap normal. Namun, jika air ketuban merembes terus-menerus bisa berbahaya, karena itu artinya cairan untuk pelindung janin akan berkurang.

Risiko yang mungkin terjadi jika bumil kehilangan banyak air ketuban, terutama di trimester pertama dan kedua, antara lain infeksi, keguguran, bayi mengalami cacat bawaan lahir, bayi terlahir prematur, bahkan bayi meninggal dunia di dalam kandungan.

Karena itu, ketahui ciri-ciri air ketuban merembes yang perlu Anda waspadai berikut ini!

1. Rembes tanpa bisa dikontrol

Seperti dilansir situs Parents, saat air ketuban rembes, biasanya Anda akan merasakan keluar cairan dari vagina tanpa bisa dikontrol. Awalnya mungkin cairan keluar secara perlahan. Namun, lama-kelamaan cairan bisa keluar lebih banyak, tergantung robekan kantong ketuban.

Jika robekan kantong ketuban terjadi di bawah kepala bayi, biasanya air yang mengalir keluar akan lebih deras. Namun jika robekan terjadi di bagian atas, biasanya cairan mengalir sedikit demi sedikit. Akan tetapi, satu hal yang pasti, Anda tidak bisa mengontrol keluarnya cairan saat air ketuban mulai merembes.

2. Bening tanpa bau

Berbeda dengan air seni yang berwarna kekuningan dan punya bau khas, air ketuban pada umumnya berwarna bening (atau kekuningan) dan tanpa bau. Air ketuban yang merembes juga bisa disertai lendir dan bercak darah.

3. Adanya tekanan

Sebagian bumil juga merasakan adanya tekanan ketika air ketuban mereka pecah. Ada pula yang mendengar suara seperti sesuatu yang pecah disertai keluarnya cairan. Namun pecahnya ketuban atau merembesnya air ketuban tidak disertai rasa sakit.

4. Seperti mengompol

Air ketuban merembes juga bisa terasa seperti Anda tengah mengompol. Bedanya bisa dilihat dari cairan yang keluar. Selain itu, air ketuban merembes biasanya tidak dapat dikontrol dan sering tidak berhenti untuk periode yang lama.

5. Berbeda dengan keputihan

Sebagian Moms juga ada yang menganggap merembesnya air ketuban sebagai keputihan. Meski air ketuban juga bisa disertai lendir, tapi teksturnya tetap berbeda. Cairan keputihan biasanya berwarna putih atau kekuningan, tapi teksturnya lebih kental. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)