Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Makanan manis memang jadi favorit buat kebanyakan orang. Selain rasanya yang enak di mulut, makanan manis juga dipercaya bisa memberikan efek mood booster atau memperbaiki suasana hati.
Namun, hati-hati ya, Moms! Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis akan berdampak kurang baik terhadap kesehatan kita. Apa saja dampaknya buat tubuh?
1. Obesitas
Ya, obesitas memiliki kaitan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan manis. Saat di dalam tubuh terdapat kadar gula yang berlebihan, maka Anda berisiko mengalami resistensi leptin. Sebagai catatan, leptin merupakan protein yang dibuat dalam sel lemak, beredar di alirah darah dan diedarkan ke otak.
Protein ini juga menjadi hormon penanda bahwa Anda sedang lapar atau kenyang. Apabila Anda mengalami resistensi leptin, maka Anda akan cenderung tidak berhenti makan karena otak merasa belum kenyang meskipun Anda sudah makan banyak.
Alhasil, Anda akan makan secara berlebihan yang nantinya bisa berkontribusi terhadap lonjakan kenaikan berat badan hingga risiko obesitas. Hingga saat ini, para peneliti masih melakukan penelitian lebih lanjut soal efek gula terhadap obesitas.
2. Diabetes tipe 2
Orang yang terlalu sering mengonsumsi makanan manis juga berisiko lebih besar mengalami diabetes, khususnya penyakit diabetes tipe 2. Gula memang tidak secara langsung menyebabkan diabetes tipe 2, tapi penyakit ini lebih mungkin dialami seseorang yang memiliki berat badan berlebih.
Menurut Healthline, konsumsi makanan manis berlebihan dalam jangka waktu yang lama juga akan membuat tubuh mengalami resistensi insulin, yaitu hormon yang diproduksi pankreas yang bertugas untuk mengatur kadar gula darah. Resistensi insulin bisa menyebabkan kadar gula darah naik dan meningkatkan risiko diabetes.
3. Penyakit jantung
Bukan hanya diabetes, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis juga akan meningkatkan kadar trigliserida, kadar gula darah, dan tekanan darah yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Mengonsumsi terlalu banyak gula, terutama yang berasal dari minuman manis, disinyalir menjadi pemicu aterosklerosis atau penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak di dinding pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penyebab umum penyakit jantung koroner.
4. Jerawat
Makanan dengan indeks glikemik yang tinggi, termasuk makanan manis olahan, bisa meningkatkan gula darah lebih cepat. Seperti telah disebutkan sebelumnya, mengonsumsi makanan manis bisa menyebabkan lonjakan gula darah serta insulin dan nantinya memicu sekresi hormon androgen, produksi minyak, dan peradangan yang punya andil dalam memicu munculnya jerawat. Sebuah penelitian yang melibatkan 24.452 partisipan menunjukkan bahwa konsumsi makanan berlemak dan manis bisa menimbulkan jerawat pada orang dewasa.
5. Perut kembung
Makanan manis atau mengandung tinggi gula juga bisa memicu masalah perut kembung. Seperti dilansir International Foundation for Gastrointestinal Disorder, kebanyakan makanan dengan karbohidrat tinggi bisa menyebabkan timbulnya gas di dalam perut. Gula merupakan salah satu jenis karbohidrat.
Ada beberapa jenis gula yang dapat menghasilkan gas lebih banyak dibandingkan jenis lainnya, yaitu fruktosa, laktosa, raffinose, dan sorbitol.
6. Kerusakan gigi
Kandungan gula pada makanan dan minuman manis menjadi penyebab utama perkembangan karies gigi (gigi berlubang). Pasalnya, bakteri dalam plak akan memanfaatkan gula sebagai energi dan melepaskan asam sebagai produk limbah. Nah, kondisi ini bisa melarutkan email gigi secara bertahap yang dapat menyebabkan munculnya karies gigi. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)