FAMILY & LIFESTYLE

5 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Berhubungan Intim


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bercinta seharusnya berakhir dengan kepuasan bagi Moms maupun Dads. Lantas, bagaimana jika ada salah satu pihak yang tak puas atau tidak mencapai klimaks? Hmm, berarti ada yang salah nih, saat Anda berhubungan seks.

Meski terkesan mudah dilakukan, ternyata banyak lho kesalahan yang dilakukan pasangan saat berhubungan intim sehingga gagal mencapai kepuasaan. Kesalahan apa saja yang dimaksud? Cek daftarnya berikut ini, Moms dan Dads!

1. Tidak ada inisiatif

Menurut WebMD, kesalahan ini paling sering dilakukan oleh kaum Hawa. Tidak sedikit wanita enggan mengambil inisiatif untuk mengajak pasangannya bercinta. Hal ini disebabkan wanita takut dianggap terlalu agresif oleh pria sehingga memilih untuk menunggu hingga pasangannya mengajak berhubungan seks.

“Faktanya, kebanyakan pria memang merasa bahwa mereka selalu menjadi inisiator sehingga memicu ketidakseimbangan untuk mengungkapkan hasrat bercinta dalam sebuah hubungan. Secara umum, pria ingin ‘dikejar’ oleh pasangannya, tapi sesungguhnya wanita juga punya keinginan yang sama,” ungkap Les Parrot, profesor psikologi di Seattle Pacific University sekaligus penulis buku Crazy Good Sex.

Bersikap pasrah dan hanya memenuhi keinginan pasangan bisa menjadi alasan mengapa wanita kesulitan untuk mendapatkan orgasme. Bagaimanapun, seks melibatkan dua belah pihak.

2. Merasa paling tahu apa yang diinginkan pasangan

Nah, kalau kesalahan yang satu ini biasanya sering dilakukan para Dads. Merasa superior, pria memiliki kecenderungan untuk menganggap dirinya paling tahu apa yang diinginkan pasangannya. Mereka kerap merasa sudah tahu posisi paling nyaman untuk sang istri atau letak titik rangsangnya.

Padahal, tidak ada salahnya Anda bertanya kepada istri soal posisi yang paling disukainya atau di area mana ia suka disentuh. Ada kalanya, gairah seks wanita bergantung pada mood-nya. Jadi, Dads bisa menyesuaikan gaya bercinta dengan mood istri.

Komunikasi juga merupakan hal yang penting dalam bercinta. Jadi, tidak ada salahnya Dads meminta petunjuk dari pasangan agar momen romantis yang dibangun bisa memuaskan kedua belah pihak.

3. Terlalu memikirkan penampilan

Bercinta adalah soal merasakan dan menikmati. Jadi, saat bercinta, rasakan dan nikmati saja prosesnya hingga Anda dan pasangan bisa mencapai kepuasan. Sebagian orang sulit mencapai kepuasaan karena mereka tidak fokus pada proses saat berhubungan seks. Alih-alih menikmati, mereka justru sibuk memikirkan penampilan mereka di hadapan pasangan.

“Tak usah memikirkan timbunan lemak di perut atau riasan di wajah Anda. Berkonsentrasilah pada proses untuk mencapai kepuasan. Anda harus bisa memberikan kesempatan bagi diri Anda sendiri untuk mencapai orgasme,” kata Ruth Westheimer, PhD, terapis psikoseksual sekaligus profesor di New York University.

4. Melakukan teknik yang sama berulang kali

Rutinitas kerap membuat seseorang bosan, begitu pula dengan rutinitas seks yang sama berulang kali. Meskipun pasangan menyukainya, tak ada salahnya jika sesekali Anda bercinta menggunakan posisi atau teknik yang berbeda agar tercipta suasana baru. Jangan lupa juga untuk selalu perhatikan kondisi pasangan saat akan berhubungan seks dan sesuaikan teknik dengan mood-nya.

5. Hanya fokus pada kenikmatan diri sendiri

Dikutip dari laman Halodoc, pria biasanya hanya membutuhkan waktu 30 detik hingga 10 menit agar bisa mencapai titik maksimal atau orgasme. Lain halnya dengan wanita yang pada umumnya butuh waktu lebih lama, hingga 20 menit, untuk bisa mencapai puncak kepuasan.

Faktanya, 80 persen wanita tidak mengalami orgasme saat penetrasi. Karena itu, Dads disarankan untuk bisa memberikan kesempatan kepada Moms agar tetap berada dalam posisi yang disukainya guna membantunya mencapai titik kenikmatan, sehingga kepuasan akan bisa dirasakan kedua belah pihak. Last but not least, hindari mengeluh atau sering bertanya kapan atau berapa lama lagi pasangan akan mencapai titik kenikmatan tersebut karena hal ini bisa membuat pasangan kesal. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)