Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat ini, setiap orang dari segala usia sudah mengenal dan bahkan menggunakan media sosial. Namun, tidak semuanya paham dalam menggunakan media sosial dengan bijak, terutama anak-anak dan remaja. Mereka masih membutuhkan pengawasan orang tua agar terhindar dari risiko menjadi korban kejahatan, seperti cyber bullying atau cyber harassment.
Lalu, seperti apa langkah untuk mengenalkan anak agar bijak menggunakan media sosial? Berikut hal-hal yang bisa Moms perhatikan.
1. Hati-hati dalam mengunggah konten
Orang tua perlu mengingatkan kepada anak bahwa semua hal yang dibagikan melalui internet, termasuk media sosial, tidak akan pernah hilang. Jejak digital ini akan sangat mudah dicari kembali meski sudah dihapus. Karenanya, sampaikan pada anak untuk memilah konten yang akan diunggah ke media sosial. Ajarkan ia untuk mempelajari cara memahami privasi dan berbagai perspektif lainnya, agar tidak merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
2. Menyaring konten yang dilihat
Media sosial menjadi sarana bagi banyak orang untuk membagikan apa pun yang diinginkan. Anda dan anak sebagai pengguna perlu memilah konten tersebut. Tujuannya tentu agar bisa mendapatkan informasi yang positif dan berguna. Selain itu, menyaring konten di media sosial juga akan mencegah anak dari penipuan yang tersebar dan bisa memanipulasi pola pikir anak ke hal yang kurang baik.
3. Memberi contoh bijak menggunakan media sosial
Sebagai orang tua, Anda tentu perlu memberikan contoh agar bijak dalam menggunakan media sosial, termasuk mengunggah konten yang bersifat privasi, seperti alamat rumah, nomor handphone, ataupun identitas pribadi lainnya. Hal ini sudah bisa dilakukan sejak anak diberikan ponsel pertamanya. Dengan begitu, anak bisa menggunakan media sosial dengan lebih positif, sesuai kesepakatan Anda dengannya.
4. Menghindari konten negatif
Anak juga perlu dikenalkan untuk bisa menyaring konten bersifat negatif. Gunakan fitur untuk menghindari konten kekerasan verbal maupun fisik, ujaran kebencian, hingga pornografi. Jika anak tidak sengaja melihatnya, Anda bisa membantu untuk memblokir akun terkait agar tidak muncul di akun media sosial milik anak.
Pengawasan agar #AnakIndonesiaAmanDigital
Melihat fenomena anak yang sudah bisa menggunakan media sosial sejak dini tentu perlu diimbangi dengan peningkatan literasi digital. Artinya, Moms perlu mengajak anak untuk berhati-hati saat menggunakan media sosial, di samping memanfaatkannya untuk mengembangkan kreativitas mereka.
Hal ini dijelaskan oleh psikolog klinis, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, yang menyebutkan bahwa penting bagi orang tua untuk meningkatkan literasi digital dan penggunaan media sosial pada anak. “Yang pertama bisa dilakukan adalah dengan berdiskusi, mengajak anak bicara tentang pentingnya pengawasan dari mama dan papa saat anak bermain media sosial. Kemudian, negosiasi sejauh mana orang tua bisa mengetahui dunia media sosial dari sang anak,” jelas Vera pada peluncuran kampanye #AnakIndonesiaAmanDigital yang diadakan oleh Instagram beberapa waktu lalu.
Selain pengawasan, orang tua juga perlu menyadari sejauh mana bisa memberikan kepercayaan pada anak saat menggunakan media sosial, begitu pun sebaliknya. Disampaikan oleh Vera bahwa hal ini berkaitan dengan komitmen kepercayaan dan konsekuensi dari pelanggaran sesuai kesepakatan anak dan orang tua.
Terkait hal tersebut, Instagram pun meluncurkan fitur baru mereka, yaitu Pengawasan di Instagram untuk memfasilitasi komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak perihal pemakaian Instagram. Fitur ini akan memungkinkan orang tua untuk menghubungkan akun Instagram mereka dengan akun anak. Setelah kedua akun terhubung, orang tua bisa melakukan beberapa hal, seperti:
- Mengatur durasi waktu pemakaian Instagram untuk anak
- Melihat daftar akun-akun yang diikuti
- Mendapat notifikasi jika anak mereka melaporkan sebuah akun atau konten di Instagram atas alasan tertentu.
Untuk di aplikasi milik orang tua, Instagram akan memberikan konteks lebih lanjut mengenai laporan yang dibuat anak dan menyediakan tautan ke Pusat Edukasi Instagram tentang bagaimana mereka bisa membicarakan isu tersebut dengan anak mereka.
Kehadiran fitur Pengawasan ini tentu didasari dari prioritas Instagram untuk menjaga keamanan serta kenyamanan setiap penggunanya. Maka, untuk mengaktifkannya, orang tua perlu mengirimkan undangan terlebih dahulu ke akun anak, atau sebaliknya anak bisa mengundang orang tuanya untuk mengawasi akun mereka. Sebab, fitur ini tidak bisa diaktifkan secara sepihak.
Kehadiran fitur ini pun disambut baik oleh orang tua, termasuk celebrity moms yang tergabung dalam komunitas MomSweetMoms. “Sebelumnya, akun anak-anak saya juga terhubung di dalam handphone saya dan merekalah yang memberikan aksesnya. Nah, adanya fitur Pengawasan ini tentunya sangat membantu kami untuk bisa mengawasi anak dengan lebih nyaman. Saya dan para orang tua lainnya juga makin bisa menjaga anak-anak dari cyber bullying atau hate comment. Dengan kehadiran fitur ini, kami dari MomSweetMoms juga makin optimis dengan #AnakIndonesiaAmanDigital,” kata Riafinola atau yang akrab disapa Nola, penyanyi dan ibu 4 anak sekaligus salah satu founder MomSweetMoms.
Jadi, kini Moms juga sudah bisa mengawasi aktivitas anak di media sosial dengan lebih dekat. Namun, pastikan tetap ada kesepakatan dari Anda maupun anak terkait pengawasan pada akun mereka secara langsung, ya. Hal ini tentu juga menjadi langkah belajar bagi anak untuk bisa mendapatkan keamanan bagi dirinya sendiri ketika menggunakan media sosial di masa depan. Jika Moms mengalami kesulitan atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pengawasan media sosial anak, follow tagar #AnakIndonesiaAmanDigital di Instagram dan follow akun @momsweetmoms untuk mengikuti kelas dan Instagram Live bersama para ahli. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Lifestylememory/Freepik, Instagram Indonesia)