Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Apakah Anda suka melakukan bikini wax? Kalau iya sebaiknya berhati-hati, pasalnya studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal JAMA Dermatology, waxing dinilai dapat meningkatan risiko terjangkit penyakit seksual menular atau sexually transmitted infections (STI). Penemuan ini menunjukkan, menghilangkan rambut di area sekitar organ intim bisa menyebabkan membran kulit berkurang, sehingga virus atau bakteri mudah masuk ke dalam tubuh.
Dalam studi tersebut dijelaskan, “Lebih jauh, menghilangkan rambut di area sekitar organ intim secara signifikan diasosiasikan dengan tingginya ketertarikan pada hubungan seksual dan memiliki pasangan yang kasual.” Walaupun secara umum dianggap sebagai sebuah prosedur kecantikan yang aman, waxing dapat menyebabkan trauma ringan pada kulit dan struktur yang mendasarinya. Hal ini menyebabkan folikulitis atau radang folikel rambut di sekitar area yang terinfeksi, luka bakar, hingga berkembang menjadi tumor jinak.
Bakteri pun dapat ditularkan melalui peralatan waxing yang sebelumnya digunakan oleh orang lain dan tidak dibersihkan terlebih dahulu. Karenanya, para ahli menganjurkan praktisi-praktisi kecantikan perlu waspada akan potensi komplikasi dermatologis.
“Masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang peningkatan risiko terjangkit STI setelah melakukan waxing. Kendati demikian, setiap orang yang ingin melakukan waxing perlu diinformasikan apa saja risiko yang bisa terjadi dan dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas seksual dalam jangka waktu tertentu setelahnya,” ujar ahli yang ikut dalam penelitian, seperti dikutip dari Dailymail UK. (Sagar/DT/Dok. Dailymail UK)