FAMILY & LIFESTYLE

Mengenal Alopecia Areata, Penyakit yang Diderita Istri Will Smith


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Penggemar film tentunya tidak melewatkan momen kontroversial dalam penghargaan Oscar 2022 lalu, yaitu saat aktor Will Smith memukul sang presenter acara, Chris Rock, karena membuat lelucon tentang istrinya, Jada Pinkett Smith, yang berkepala botak.

Ternyata, ada alasan tersendiri kenapa istri Will Smith tersebut tampil dengan kepala botak. Pada 2018, Jada Pinkett Smith mengungkapkan bahwa dirinya menderita alopecia areata dan sempat mengalami depresi akibat penyakitnya tersebut. Apa yang dimaksud dengan alopecia areata?

Kerusakan folikel rambut

Alopecia areata tergolong ke dalam penyakit autoimun, yaitu sistem imun atau kekebalan tubuh salah mengidentifikasi dan menyerang organ tubuh Anda sendiri.

Nah, pada penderita alopecia areata, sistem imun menyerang dan merusak folikel rambut, sehingga memicu kerontokan dan kebotakan. Salah satu indikasi seseorang mengalami alopecia areata adalah kulit kepala botak dengan bentuk pitak.

Menurut situs American Academy of Dermatology Association, jarang sekali terjadi kasus sistem imun menyerang folikel hingga menghancurkannya. Biasanya, folikel hanya rusak dan dengan perawatan khusus, rambut bisa tumbuh lagi. Hanya saja, alopecia areata bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan.

Faktor risiko alopecia areata

Hingga kini belum diketahui secara khusus apa penyebab penyakit alopecia areata. Akan tetapi ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko seseorang mengalami alopecia areata, antara lain:

  • Memiliki anggota keluarga yang merupakan penderita alopecia areata. Diperkirakan sekitar 10-20 persen penderita alopecia areata punya anggota keluarga lain yang juga mengalami kondisi serupa.
  • Penderita asma, hay fever (rinitis alergi), dermatitis atopik, vitiligo, kelainan tiroid, dan Down syndrome.
  • Menjalani pengobatan kanker dengan jenis obat tertentu.
  • Kekurangan vitamin D. Namun, klaim ini sendiri masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Gejala alopecia areata

Alopecia areata bisa terjadi pada siapa saja, baik pria, wanita, orang dewasa, maupun anak-anak. Tingkat keparahan dan jenisnya juga berbeda-beda. Ada yang menyebabkan kebotakan atau kerontokan rambut di kulit kepala, alis, bulu mata, ketiak, kemaluan, kumis, maupun janggut.

Pada penderita alopecia areata, kerontokan atau kebotakan tersebut tidak disertai dengan rasa sakit. Dan seperti kondisi penyakit autoimun lainnya, kebotakan dan kerontokan rambut yang dialami oleh penderita alopecia areata bisa bersifat kambuhan atau flare. Selain itu, ada beberapa tanda lain yang mungkin dialami penderita alopecia areata, yaitu:

  • Kebotakan berpola bulat atau seperti pitak yang muncul di satu atau beberapa tempat yang tadinya ditumbuhi rambut.
  • Kebotakan terjadi pada bagian bawah, samping, atau melingkari belakang kepala (ophiasis alopecia).
  • Rambut yang tumbuh kembali pada umumnya memiliki tipe yang berbeda dengan rambut sebelumnya, misalnya dari yang sebelumnya lurus kemudian setelah botak rambut yang tumbuh menjadi keriting.
  • Mengalami perubahan pada kuku menjadi tampak kemerahan, berlekuk, serta menjadi terasa kasar dan tipis sehingga mudah terbelah.

Selain menyebabkan terbentuknya botak pitak pada kulit kepala, alopecia juga memiliki tipe lain, yaitu kebotakan di satu area secara menyeluruh (alopecia areata totalis) dan kebotakan pada semua area tubuh yang berambut (alopecia areata universalis).

Kapan mesti ke dokter?

Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter apabila terjadi kerontokan rambut secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Biasanya dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan, termasuk biopsi dan tes darah untuk memastikan apakah pasien mengalami alopecia areata. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)