Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Memasuki usia puber, banyak hal yang terjadi pada tubuh anak, salah satunya adalah perubahan hormon yang bisa memicu beberapa masalah kulit. Mengutip laman resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), perubahan pada remaja terjadi akibat meningkatnya produksi hormon dan aktivitas berbagai kelenjar dalam tubuhnya. Produksi ini berpengaruh pada kulit dan pertumbuhan rambut.
Salah satu masalah kulit yang sering terjadi pada anak praremaja adalah jerawat. Namun menurut Perdoski, masih banyak lagi masalah kulit yang sering terjadi pada anak usia puber lho, Moms. Yuk, ketahui, waspadai, dan cari tahu cara tepat untuk mengatasi masalah-masalah kulit tersebut!
Jerawat
Sudah tak asing lagi, jerawat memang masalah kulit yang paling sering terjadi pada anak praremaja. Mengutip Perdoski, “Pada masa puber, hormon androgen berkembang pesat, yang berakibat meningkatnya produksi minyak pada kulit sehingga amat rentan terserang jerawat.” Perdoski juga menyebutkan kalau menurut penelitian, sekitar 85% remaja mengalami masalah jerawat.
Pada anak yang sudah menstruasi, masalah jerawat ini juga lebih kerap terjadi menjelang waktu menstruasi. Untuk itu sangat disarankan agar anak perempuan memberikan perhatian ekstra dalam menjaga kesehatan kulitnya.
Mengatasi jerawat dengan tepat:
- Remaja mulai suka memakai makeup, namun masih suka malas membersihkannya. Untuk itu pastikan anak membersihkan wajah dengan baik ya, Moms.
- Ajarkan anak cara membersihkan wajah dengan benar dan rutin, yaitu 2 kali sehari atau setiap selesai beraktivitas.
- Berikan produk perawatan wajah yang non-komedogenik.
- Jika jerawat semakin meradang, jangan ragu mengajak anak berkonsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin (SpKK) ya, Moms. Dokter juga bisa memberikan rekomendasi skincare yang tepat untuk usia dan kebutuhan anak.
Kulit berminyak
“Itu muka atau kilang minyak?” Jangan bully anak dengan kalimat seperti ini ya, Moms! Kulit berminyak pada anak praremaja bukanlah salah mereka, melainkan karena faktor hormonal. Di masa pubertas, kelenjar minyak anak mulai aktif, termasuk di wajah dan kulit kepala. Faktor lain yang bisa memicu kulit berminyak adalah faktor genetik, stres, dan cuaca lembap atau panas.
Kulit berminyak juga identik dengan banyak jerawat, terlebih jika wajah tidak dijaga kebersihannya. Kulit berminyak bisa mengurangi rasa percaya diri anak, karena wajahnya tampak mengilap, lengket, pori-pori besar, dan kasar.
Mengatasi kulit berminyak dengan tepat:
- Pilih pembersih wajah yang diformulasikan khusus untuk kulit berminyak, kemudian gunakan 3 kali sehari. Ini penting untuk mengangkat kotoran dan sisa kosmetik dari wajah anak praremaja.
- Walaupun kulitnya berminyak, anak praremaja tetap disarankan untuk memakai pelembap dan sunscreen. Pastikan produk yang dipilih adalah produk bebas minyak atau oil-free dan non-komedogenik ya, Moms.
- Jangan menutupi minyak dengan bedak secara terus-menerus, karena kulit yang tersumbat dan kotor justru rentan terserang jerawat.
- Jika ingin memakai bedak wajah, pilih bedak tabur dan hindari bedak padat karena bisa membuat kulit malah jadi semakin berminyak.
Keringat berlebih
Menurut Perdoski, produksi kelenjar keringat turut meningkat saat anak memasuki usia pubertas. Hal ini mungkin terdengar sepele, padahal bisa membuat anak enggak nyaman dan minder lho, Moms. Parahnya lagi, keringat berlebih ini bisa menimbulkan masalah bau badan, seperti bau di area ketiak, kaki, mulut, bahkan kelamin. Jika tidak ditangani dengan baik, masalah keringat berlebih dan bau badan ini bisa membuat anak mengasingkan diri karena tidak pede atau bahkan dijadikan sasaran perundungan.
Mengatasi keringat berlebih dengan tepat:
- Rutin mandi dengan bersih dan memberi perhatian ekstra higienis untuk daerah lipatan tubuh dan sela-sela jari.
- Mandi menggunakan sabun dan setelah mandi tubuh harus dikeringkan dengan baik.
- Menggunakan pakaian berbahan katun yang menyerap keringat. Siapkan pakaian ganti jika perlu.
- Menjaga kaki bersih dan kering, rutin mengganti kaus kaki setiap hari.
- Hindari makanan yang memicu bau badan, seperti makanan yang banyak mengandung bawang-bawangan dan daging merah.
- Gunakan deodoran.
Ketombe
Produksi minyak yang berlebih tak hanya menyebabkan jerawat pada anak praremaja, tetapi juga ketombe. Jika tidak ditangani dengan baik, gangguan ini bisa membuat anak sangat tidak nyaman karena gatal dan perih jika kulit kepala sudah mengelupas akibat digaruk. Masalah ketombe juga bisa membuat anak merasa tidak percaya diri karena rambutnya dipenuhi serpihan ketombe. Jangan sepelekan masalah ketombe ya, Moms, segera tangani jika ini terjadi pada anak Anda.
Mengatasi ketombe dengan tepat:
- Keramas menggunakan sampo antiketombe 2-3 kali seminggu.
- Jika ketombe sudah hilang, penggunaan sampo antiketombe bisa dikurangi menjadi 1x seminggu. Di hari lain menggunakan sampo biasa yang cocok untuk jenis rambutnya.
- Bila ketombe sudah parah dan sangat mengganggu, konsultasikan ke dokter kulit.
(M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Kristina_Igumnova/Freepik)