FAMILY & LIFESTYLE

Bukan Berkumur Biasa, Yuk Ber-Gargle untuk Jaga Kesehatan Kita!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, penting bagi Anda untuk selalu menjaga kebersihan tubuh, tak terkecuali kebersihan area mulut dan tenggorokan. Namun tahukah Anda, berkumur dengan cara biasa saja belum cukup? Anda perlu ber-gargle!

Rongga mulut dan hidung sering kali menjadi jalan bagi masuknya kuman, bakteri, maupun virus. Oleh sebab itu, Anda perlu menjaga kesehatan rongga mulut dan hidung dengan cara berikut ini:

  • Cegah dehidrasi dengan cukup minum.
  • Hindari rokok, alkohol, dan makanan tidak sehat.
  • Cukup istirahat.
  • Mencuci hidung.
  • Gargle dan menggunakan mouthwash.

Nah, gargle bukanlah cara berkumur biasa. Pengertian berkumur adalah mengocok cairan di dalam mulut. Sedangkan gargle berarti berkumur di pangkal tenggorok. Untuk perlindungan lebih menyeluruh terhadap rongga mulut, Anda perlu melakukan teknik gargle.

Gargle merupakan cara untuk membersihkan kuman yang sudah masuk ke saluran pernapasan atas dan bersarang di tenggorok. Metode ini bermanfaat untuk penurunan odds ratio demam pada anak, penurunan insidensi ISPA, hingga terbukti mencegah infeksi saluran napas atas akut,” jelas dr. Arie Cahyono, Sp.T.H.T.K.L.(K), selaku Ketua Kelompok Studi Laring Faring Perhati-KL, dalam acara peluncuran Kampanye Nasional “Waktu Indonesia Gargle” beberapa waktu lalu.

Masih bingung cara ber-gargle yang benar? Dalam Kampanye Nasional “Waktu Indonesia Gargle”, disebutkan bahwa ber-gargle dapat dilakukan dengan asas 3T, yaitu Tuang, Teguk, dan Tengadah:

1. Tuang cairan gargle.

2. Teguk dan tahan cairan di kerongkongan.

3. Tengadahkan kepala sejauh 45 derajat dan hembuskan napas selama 30 detik.

Sebagai catatan, Kampanye Nasional “Waktu Indonesia Gargle” diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI, Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (Perhati-KL) bersama mitra strategis PT Mundipharma Healthcare Indonesia.

Perlindungan ekstra

Bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga perlu dibiasakan untuk ber-gargle. Menurut dr. Arie, anak sudah bisa diajarkan untuk melakukan gargle sejak usia 6 tahun di saat kemampuan mengontrol oromotornya sudah lebih baik.

Selain itu, dr. Arie, mengingatkan untuk tidak salah memilih cairan ber-gargle. “Untuk perlindungan ekstra, antiseptik Povidone Iodine (PVP-I) dapat menjadi salah satu pilihan cairan gargle karena terbukti memiliki spektrum luas, termasuk untuk membunuh kuman penyebab penyakit di rongga mulut dan tenggorok,” jelasnya.

“Cairan antiseptik Povidone-Iodine (PVP-I) memiliki aktivitas antiinfeksi terhadap bakteri, jamur, virus, termasuk Coronavirus. Efektivitas PVP-I dalam melawan COVID-19 telah banyak dibuktikan melalui berbagai studi. Selain itu, ber-gargle menggunakan PVP-I dapat membantu mengatasi gusi bengkak, sakit tenggorok, sariawan, bau mulut, dan napas tidak segar,” lanjutnya.

Satu hal yang tak kalah penting, Anda tak perlu khawatir akan efek samping ber-gargle menggunakan PVP-I. Pasalnya, cairan ini tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan mukosa mulut. Idealnya, Anda ber-gargle 2 kali sehari selama 30 detik atau sesuai kebutuhan, seperti saat ke luar rumah dan setelah bertemu orang lain. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)