FAMILY & LIFESTYLE

Tips Agar Anak Tidak Kehilangan Kemampuan Bersosialisasi selama Pandemi


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sudah 2 tahun lebih, pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Di tengah keterbatasan ruang gerak, Moms dan Dads harus menghadapi berbagai tantangan dalam membesarkan Si Kecil.

Tahukah Moms bahwa tumbuh kembang anak dipengaruhi banyak hal, termasuk kondisi dalam keluarga? Menurut Saskhya Aulia Prima, M.Psi, psikolog anak dan co-founder Tiga Generasi, ada sejumlah kondisi yang dapat memengaruhi perkembangan di dalam keluarga, yaitu:

1. Inkonsistensi kondisi sehari-hari.

2. Terbatasnya ruang anak bereksplorasi dan bermain.

3. Pembelajaran jarak jauh.

Dua poin terakhir adalah masalah utama yang kerap membuat para orang tua galau. Pasalnya, anak menjadi kesulitan untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya sehingga tak sedikit Moms yang khawatir buah hatinya akan kesulitan bersosialisasi dengan orang lain saat pandemi telah berlalu.

Faktanya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pandemi memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap anak-anak. Pada bayi yang lahir selama masa pandemi, terjadi penurunan keterampilan motorik halus, motorik kasar, dan komunikasi. Selain itu juga terjadi penurunan kesempatan bermain, keterampilan sosial, dan kesehatan mental (terutama stres pada usia prasekolah).

“Perubahan inkonsistensi kondisi sehari-hari ternyata memiliki dampak yang cukup signifikan kepada anak. Hal ini menyebabkan orang tua kesulitan untuk memprediksi situasi yang nantinya akan terjadi. Oleh karena itu penting bagi setiap orang tua untuk bisa menolerir hal-hal yang tidak pasti serta dapat membangun komunikasi yang lebih terbuka,” jelas Saskhya dalam webinar “Parenting 101: Kembangkan Social Skills di Era Social Distancing” yang diselenggarakan Lazada pada Selasa (22/2/2022).

“Jika menghadapi tantangan, orang tua juga dapat berkonsultasi dengan expert agar mereka tahu apa saja yang perlu dibenahi demi mencapai hubungan antarkeluarga yang lebih kuat” ungkapnya lebih lanjut.

Kenali red flag dalam keluarga

Seperti telah disebutkan di atas, kondisi selama masa pandemi bisa memengaruhi kondisi keluarga, termasuk anak-anak. Ada beberapa perubahan yang bisa dikategorikan wajar, tapi ada juga yang perlu mendapat perhatian khusus atau red flag.

Kondisi wajar dalam keluarga selama masa pandemi, meliputi:

  • Adanya rasa jenuh dan bosan.
  • Merasakan emosi-emosi tidak nyaman.
  • Lebih sering berkonflik dengan anggota keluarga.

Sedangkan kondisi tidak wajar, yaitu:

  • Sama sekali tidak termotivasi melakukan apa pun.
  • Sulit sekali memiliki emosi untuk lebih positif.
  • Melakukan kekerasan pada anggota keluarga.

Khusus untuk anak-anak, Moms perlu memperhatikan apabila ada perubahan perilaku atau penurunan perkembangan yang drastis dibandingkan kondisi sebelumnya. Jika hal itu terjadi pada Si Kecil, Anda sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan ahli agar tumbuh kembang anak bisa kembali normal.

Mengembangkan keterampilan anak

Mengingat betapa besar pengaruh kondisi pandemi terhadap anak, maka Moms dan Dads perlu mencari cara untuk meminimalisasi efek tersebut. Untuk tetap bisa mengembangkan keterampilan anak, terutama dalam bersosialisasi, Anda perlu SABAR, yakni:

S : Sesuaikan ekspektasi dan pembagian tugas selama pengasuhan anak.

A: Atur pembagian tugas dalam pengasuhan anak.

B: Banyak eksplorasi kegiatan online atau privat offline untuk meningkatkan keterampilan yang perlu diasah.

A: Ajak anak untuk role play dan lebih sering berinteraksi bersama anggota keluarga.

R: Rest and relax dengan diri sendiri dan pasangan.

Selain itu, tentunya jangan lupa Anda juga harus menerapkan pola hidup sehat, melakukan time out jika diperlukan, dan berdiskusi pada waktu yang tepat jika menghadapi masalah dalam keluarga. Dengan begitu, Moms bisa tetap memastikan tumbuh kembang anak tetap terjaga di tengah keterbatasan yang ada.

Nah, Moms sudah tahu bagaimana mengurangi dampak pandemi terhadap kondisi di keluarga, terutama untuk anak-anak. Jangan lupa, Anda juga perlu mengelola emosi diri sendiri dengan sesekali melakukan me time, hobi atau berbelanja di Lazada yang saat ini menggelar Lazada Kids & Baby Festival. Moms dapat menikmati diskon hingga 90%, ribuan voucher, hingga gratis ongkir ketika berbelanja perlengkapan ibu, bayi dan anak khusus di Lazada Baby Flagship Store, lho! Tunggu apalagi, hari ini adalah hari terakhir Lazada Kids & Baby Festival. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik, Lazada)