Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dunia kedokteran sudah makin canggih dan inovatif! Bahkan pemeriksaan darah (hematologi) sekarang sudah bisa dilakukan dengan teknologi canggih. “Saat ini laboratorium klinik juga sudah mulai memasuki proses digital. Awalnya dengan menggunakan sistem informasi laboratorium, namun saat ini sudah dapat diperluas dengan menggunakan alat digital untuk beberapa pemeriksaan. Salah satunya adalah pemeriksaan hematologi yang merupakan pemeriksaan dasar di laboratorium,” ujar dr. Thyrza Laudamy Darmadi, Sp.PK, Dokter Spesialis Patologi Klinik RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dalam webinar media bersama RS Pondok Indah Group.
Sebelumnya, sudah tersedia hematology cell counter yang membantu skrining dari pemeriksaan hematologi, tetapi hasil yang tidak normal tetap harus divalidasi khususnya jika morfologinya yang tidak normal. Selama ini, validasi dari kelainan morfologi dilakukan dengan mikroskop analog yang mengharuskan operator untuk hadir secara fisik dan memeriksa secara manual menggunakan mikroskop analog.
Sekarang, sudah ada digital morphology analyzer yang menurut dr. Thyrza lebih reliable, akurat, dan efisien. Mau tahu lebih jauh mengenai digital morphology analyzer? Simak fakta-fakta dari dr. Thyrza yuk, Moms!
Menggunakan bantuan artificial intelligent
“Proses analitik pada digital morphology analyzer sebenarnya sama saja. Namun, lensa mikroskop digantikan dengan lensa kamera. Klasifikasi sel yang sebelumnya bergantung pada ekspertis dari operator (bervariasi tergantung kompetensi), saat ini dengan digital morphology beralih pada teknologi artificial intelligent. Kedua metode tersebut tetap memerlukan validasi oleh dokter spesialis patologi klinik yang memiliki otoritas,” jelas dr. Thyrza yang juga anggota Tim Mutu dan Manajemen Laboratorium Himpunan Kimia Klinik Indonesia.
Langkah singkat, hasil cepat
Menurut dr. Thyrza, alur kerja pemeriksaan darah cukup panjang, namun sejak ada digital morphology analyzer jadi lebih singkat dan hasil pun bisa didapat lebih cepat. Dibutuhkan 6 langkah untuk pemeriksaan darah canggih ini, yaitu:
1. Sampel diterima di laboratorium.
2. Hanya sekali memasukkan sampel ke alat integrated hematologi digital morphology analyzer.
3. Preparat hapusan darah dibuat dan diwarnai secara otomatis untuk sampel yang bermasalah atau atas permintaan dokter.
4. Pembacaan preparat hapusan darah dengan teknologi artificial intelligent.
5. Review oleh dokter spesialis patologi klinik.
6. Pengarsipan secara digital.
Validasi atau review hasil oleh dokter spesialis patologi klinik juga bisa dilakukan dari jarak jauh, sehingga hasilnya bisa lebih cepat.
Kualitas terstandarisasi
Analisis morfologi tradisional dan digital tentu berbeda jauh ya, Moms. Dalam hal kualitas, dr. Thyrza menyebutkan digital morphology analyzer memiliki kontrol kualitas yang terstandarisasi. Ini tentu keunggulan yang tidak bisa didapat dari analisis tradisional, sehingga hasil analisis digital lebih reliable dan mengurangi risiko human error.
Data aman dengan remote review software
Setelah menganalisis sampel menggunakan digital morphology analyzer, tim laboratorium dapat menggunakan remote review software yang memungkinkan remote validation/approval atau validasi sampel dari jarak jauh. Ini sangat penting, karena tidak perlu dikerjakan di depan alat analyzer, juga lebih aman untuk petugas karena minim kontak dengan sampel. Teknologi ini menggunakan laboratory VPN yang memastikan data lebih aman juga lho, Moms.
Bukan untuk menyimpulkan penyakit
“Secara garis besar, kelainan morfologi darah dapat tertangkap oleh digital morphology. Namun, sama halnya seperti mikroskop tradisional, alat digital morphology tidak dapat menyimpulkan suatu penyakit, sehingga tetap perlu ekspertis dari seorang dokter spesialis patologi klinik,” jelas dr. Thyrza.
Walau begitu, Kelainan morfologi dari sel darah putih, darah merah, dan juga penggumpalan trombosit dapat tertangkap oleh digital morphology. Dokter Thyrza mengambil contoh alat yang digunakan di RS Pondok Indah tempatnya berpraktik, yang dapat menangkap 17 tipe sel darah putih, baik normal maupun tidak normal, serta 6 karakter sel darah merah yang tidak normal. Menurut dr. Thyrza, ini sudah cukup lengkap untuk indikasi pemeriksaan atau intervensi klinis lebih lanjut, Moms. Hasilnya pun lebih cepat dan akurat! (M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)