Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan penyakit flu. Tapi bagaimana dengan flu perut? Apakah Anda sudah cukup familiar dengan istilah ini?
Flu perut atau juga dikenal dengan nama gastroenteritis adalah muntah dan diare yang disebabkan infeksi atau peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama di bagian lambung dan usus. Gastroenteritis dikenal di masyarakat dengan istilah muntaber.
Penyebab gastroenteritis
Gastroenteritis atau flu perut pada umumnya dipicu oleh adanya infeksi virus, seperti Norovirus dan Rotavirus. Tapi bakteri juga bisa menyebabkan flu perut, misalnya Staphylococcus, Salmonella, Shigela, dan E. coli. Selain itu, gastroenteritis juga bisa diakibatkan oleh efek samping obat-obatan, alergi, dan keracunan makanan tertentu.
Dalam kebanyakan kasus, gastroenteritis dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Jika diperlukan, akan diberikan pengobatan simtomatik saja, seperti antidiare, antimual, penurun panas, dan sebagainya.
Namun ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat mengalami gastroenteritis, antara lain:
- Asupan cairan guna mencegah terjadinya dehidrasi
- Asupan makanan yang mungkin bisa memperparah gejala
- Waktu istirahat yang cukup.
Gejala gastroenteritis
Seperti telah disebutkan sebelumnya, gejala utama gastroenteritis adalah diare dan muntah. Gejala ini akan muncul 1-3 hari setelah terinfeksi. Gejala biasanya berlangsung selama 1-2 hari, tapi dalam sebagian kasus juga bisa bertahan hingga 10 hari
Selain muntah dan diare, seseorang yang menderita gastroenteritis juga bisa mengalami gejala tambahan, berupa:
- Demam dan menggigil
- Sakit kepala
- Mual
- Tidak nafsu makan
- Sakit perut
- Nyeri otot dan sendi.
Kapan mesti ke dokter?
Gastroenteritis bisa sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu beberapa hari. Namun, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami:
- Demam hingga di atas 40 derajat Celsius
- Gejala dehidrasi, seperti haus, mulut kering, dan urine menjadi pekat
- Muntah selama lebih dari 2 hari atau muntah darah
- BAB berdarah.
Flu perut tidak hanya sering terjadi pada orang dewasa, melainkan juga pada anak-anak. Anda harus segera membawa Si Kecil ke dokter apabila mengalami gastroenteritis disertai dengan:
- Demam di atas 38 derajat Celsius
- Uring-uringan
- Gelisah
- Menangis tanpa mengeluarkan air mata
- Muntah selama lebih dari beberapa jam
- Popok tetap kering dalam jangka waktu lama
- Diare disertai darah.
Beda gastroenteritis dengan diare
Tidak sedikit orang yang menganggap gastroenteritis sama dengan diare. Pada dasarnya, diare merupakan salah satu gejala dari gastroenteritis atau flu perut. Namun, bukan berarti jika Anda mengalami diare, maka Anda mengalami gastroenteritis.
Pada umumnya, seseorang yang mengalami diare dan bukan disebabkan oleh flu perut, akan mengalami gejala lebih ringan, misalnya perut mulas, feses berbentuk cair, pusing, serta lemas. Meski begitu, diare juga bisa menyebabkan dehidrasi.
Karena itu, jangan anggap remeh diare. Pastikan Anda mendapatkan cukup asupan cairan agar terhindar dari risiko dehidrasi.
Agar terhindar dari diare maupun gastroenteritis, Anda perlu selalu menjaga kebersihan. Pastikan untuk selalu mencuci tangan setiap sebelum makan serta setelah bepergian dan beraktivitas di luar rumah. Hindari menggunakan peralatan makan milik orang lain dan selalu pastikan kebersihan perlengkapan makan Anda sendiri.
Selain itu, hindari mengonsumsi makanan mentah, khususnya yang dibeli dari tempat-tempat yang kurang bisa dipastikan tingkat kebersihannya. Saat bepergian, Anda bisa mengonsumsi air dalam kemasan dan menghindari penggunaan es batu di tempat yang kurang higienis. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Benzoix/Freepik)