Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Hidup di zaman sekarang, butuh mental yang sehat dan kuat untuk menghadapi segala hal. Bukan cuma buat orang dewasa, anak Anda yang mulai menginjak usia praremaja pun perlu memiliki mental yang sehat dan kuat untuk menyongsong tantangan yang ada, baik di sekolah maupun di lingkungan sosial mereka lainnya.
Anak yang punya mental yang sehat dan kuat akan siap untuk menghadapi tantangan yang ada, bangkit dari kegagalan, dan mengatasi kesulitan, sehingga ia bisa menjalani hidup dengan lebih baik. Meskipun begitu, tidak mudah untuk mendidik anak memiliki mental yang kuat. Moms perlu trik berikut ini untuk mendidik anak agar memiliki mental yang sehat dan kuat.
Bangun karakternya
Anak membutuhkan petunjuk moral yang kuat untuk membantunya membuat keputusan yang sehat. Tanamkan nilai-nilai baik pada anak, seperti kejujuran, sopan santun, dan saling menghormati. Anda bisa memulainya sejak anak usia dini, Moms. Anak yang memahami nilai-nilai cenderung membuat pilihan yang sehat, bahkan ketika orang lain mungkin tidak setuju dengan tindakannya.
Ajarkan anak berpikir logis
Sulit bagi seorang anak untuk merasa kuat secara mental ketika ia sedang mengalami kesulitan atau sedang merasa kecewa dengan dirinya sendiri. Karena itu, ajarkan anak untuk berpikir logis. Mengembangkan pandangan logis dan realistis bisa membantu anak melewati masa-masa yang sulit buatnya dan mampu tampil percaya diri.
Berikan anak tanggung jawab
Untuk membangun kekuatan mental anak, ia harus diajarkan untuk memiliki tanggung jawab pribadi. Minta anak untuk belajar bertanggung jawab atas tindakannya jika ia melakukan kesalahan dan biarkan ia memberikan penjelasan. Tanggung jawab akan membantu anak untuk membangun kekuatan mentalnya.
Ajarkan anak keterampilan khusus
Keterampilan khusus, seperti keterampilan memecahkan masalah, mengontrol diri sendiri, dan disiplin diri, juga perlu Anda ajarkan pada anak sejak dini. Keterampilan-keterampilan tersebut akan membantunya belajar untuk bersikap produktif, bahkan ketika ia dihadapkan pada godaan, kegagalan, keadaan sulit, dan kemunduran.
Ajarkan anak untuk mengendalikan emosi
Jangan langsung berusaha menenangkan anak ketika ia marah atau menghiburnya setiap kali ia sedih, Moms. Ajari ia cara menghadapi emosi, sehingga ia tidak tumbuh menjadi anak yang bergantung pada Anda untuk mengatur suasana hatinya. Anak yang memahami perasaannya dan tahu bagaimana mengatasinya akan lebih siap untuk menghadapi tantangan.
Dorong anak menghadapi ketakutan
Jika anak menghindari sesuatu yang menakutkan, ia tidak akan pernah mendapatkan kepercayaan diri untuk menangani perasaan tidak nyaman itu. Bantu anak menghadapi ketakutannya selangkah demi selangkah dan ia akan belajar bahwa ia adalah anak yang bisa menangani rasa ketakutan itu serta melangkah keluar dari zona nyamannya.
Biarkan anak membuat kesalahan
Ajarkan anak bahwa kesalahan yang ia lakukan adalah bagian dari proses belajar. Buatlah ia paham bahwa kesalahan merupakan hal yang biasa terjadi dalam kehidupan, sehingga ia tidak perlu merasa malu, sedih, atau bersalah jika melakukan kesalahan. Namun, bicarakan juga dengan anak bagaimana cara mencegah agar kesalahan tersebut tidak terulang lagi di masa depan.
Jadikan diri Anda sebagai contoh
Memperlihatkan kepada anak bagaimana memiliki mental yang kuat merupakan cara terbaik untuk mendorongnya membangun kekuatan mental. Bicarakan tentang tujuan hidup Anda dan tunjukkan kepada anak bahwa Anda mengambil langkah untuk tumbuh lebih kuat. Jadikan peningkatan diri dan kekuatan mental sebagai prioritas dalam kehidupan Anda sendiri dan hindari hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh orang tua yang kuat mentalnya. (M&B/SW/Foto: Master1305/Freepik)