BABY

Bayi Muntah Tapi Tidak Demam? Tenang, Ini Penjelasannya, Moms


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Wajar jika Moms merasa panik saat mendapati bayi Anda muntah, karena daya tahan tubuh bayi masih tergolong rentan. Biasanya muntah yang dialami bayi dan disertai dengan demam menunjukkan tanda infeksi virus maupun bakteri di tubuh Si Kecil.

Namun bagaimana jika bayi Anda muntah tanpa disertai demam? Mengutip WebMD, ada berbagai kemungkinan penyebab bayi muntah tanpa demam. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan bayi muntah tanpa demam. Let’s check them out, Moms!

Flu perut

Flu perut tidak berkaitan dengan flu biasa (influenza) yang biasa menyerang sistem pernapasan. Flu perut merupakan peradangan saluran cerna yang sering disebut gastroenteritis. Dalam banyak kasus, flu perut disebabkan oleh infeksi virus seperti rotavirus atau norovirus, namun juga bisa oleh bakteri seperti Escherichia coli atau salmonella.

Flu perut akibat infeksi norovirus bisa menyebabkan muntah tanpa demam, dan hal ini termasuk cukup umum dialami oleh bayi. Selain muntah, gejala lain yang bisa dialami yakni diare (baik ringan atau berat), mudah rewel, hilangnya nafsu makan, serta sakit perut atau kram. Flu perut bisa menyebabkan dehidrasi pada bayi, maka segera hubungi dokter jika Moms temukan tanda-tanda dehidrasi pada Si Kecil.

Kesulitan makan

Di beberapa bulan awal kehidupannya, sistem pencernaan Si Kecil masih dalam proses belajar untuk mencerna makanan. Maka wajar jika setelah menyusu, Si Kecil mengalami gumoh atau muntah. Namun gumoh dan muntah yang termasuk normal akan berhenti setelah ia berusia sebulan. Untuk mengatasinya, Moms bisa menyusui Si Kecil dalam porsi yang lebih sedikit namun dilakukan lebih sering.

Infant reflux

Jika orang dewasa bisa mengalami GERD, maka bayi juga bisa mengalami infant reflux, yakni kondisi asam lambung yang tidak normal. Kondisi ini dapat menyebabkan Si Kecil muntah di minggu-minggu atau bulan-bulan pertama kehidupannya. Moms bisa bantu menghindari hal ini dengan tidak menyusuinya secara berlebihan, menyusui dengan frekuensi yang sering namun berporsi sedikit, membuatnya sendawa setelah menyusu, serta memosisikan Si Kecil tegak selama 30 menit setelah menyusu.

Alergi makanan

Jika Si Kecil sudah mulai MPASI, maka muntah tanpa demam bisa menandakan alergi makanan. Gejala alergi makanan lainnya yang bisa dialami adalah kesulitan bernapas, batuk berulang, napas yang berdecit, serta kesulitan menelan. Beberapa makanan yang umum menyebabkan alergi yakni kacang tanah, sea food, telur, susu, gandum, dan kacang kedelai.

Flu

Bayi dapat dengan mudah terinfeksi flu karena sistem imunnya yang masih berkembang. Gejala flu dapat berbeda-beda pada setiap anak, termasuk muntah tanpa demam. Lendir hidung yang terlalu banyak dapat menetes ke tenggorokan, dan hal ini dapat memicu muntah pada bayi. Konsultasi ke dokter adalah tindakan penanganan utama.

Infeksi telinga

Infeksi telinga merupakan salah satu penyakit yang cukup umum dialami bayi. Jika Si Kecil memiliki infeksi telinga, maka ia dapat mengalami mual dan muntah tanpa disertai demam. Pasalnya, infeksi telinga bisa menyebabkan pening dan hilangnya keseimbangan tubuh.

Gejala infeksi telinga lainnya pada bayi antara lain sakit pada telinga, Si Kecil sering menggaruk area telinga, pendengaran yang memburuk, dan diare. Biasanya infeksi telinga pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya. Namun jika Anda khawatir, maka tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter.

Kepanasan

Karena masih berkembang, tubuh Si Kecil masih belum dapat berkeringat dengan sempurna. Maka kepanasan dapat menyebabkan muntah dan dehidrasi pada bayi. Beberapa gejala lain jika Si Kecil mengalami kepanasan, yakni kulit yang pucat, mudah rewel, serta lemas.

Jika bayi Anda mengalami kepanasan, segera lepaskan pakaian Si Kecil serta berlindung dari panas. Selain itu, Moms juga bisa coba menyusui Si Kecil untuk mencegahnya dehidrasi. Segera hubungi dokter jika kondisi bayi tak tampak membaik.

Mabuk darat

Anak berusia di bawah 2 tahun biasanya tidak mengalami mabuk darat. Namun, beberapa bayi dapat mengalami mabuk darat, terutama setelah makan. Mabuk menyebabkan Si Kecil merasa pening dan mual, sehingga bisa berujung pada muntah. Perut kembung atau konstipasi juga dapat meningkatkan risiko mabuk pada Si Kecil. Untuk mencegahnya, Moms bisa ajak Si Kecil berkendara ketika ia siap tidur, hindari berkendara saat ia kenyang, serta jaga posisi kepala bayi agar tidak bergerak berlebihan selama berkendara. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: cookie_studio/Freepik)