Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bukan hanya berat badan janin yang harus diperhatikan di masa kehamilan, berat badan ibu juga penting! Sama seperti Si Kecil dalam kandungan, berat badan ibu hamil juga harus terus bertambah, namun dengan angka kenaikan yang berbeda-beda pada setiap orang.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Grace Valentine, SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Pondok Indah - Puri Indah. Menurut dr. Grace, walau sebelum hamil kondisi seseorang sudah overweight, tetap saja perlu ada kenaikan berat badan saat hamil, namun tidak berlebihan, harus naik secara berkala, dan kenaikannya harus sesuai dengan anjuran dokter.
Lalu, bagaimana jika ibu hamil memiliki berat badan rendah atau kenaikan berat badannya tidak sesuai dengan anjuran dokter? Waspadai beberapa risiko di bawah ini, Moms!
1. Malnutrisi
Jika kenaikan berat badan ibu hamil tidak sesuai dengan anjuran dokter (atau bahkan turun berat badannya), maka ada risiko ia mengalami malnutrisi. Kabar buruknya, risiko malnutrisi ini tidak hanya berbahaya bagi bumil, tetapi bahaya untuk janin juga. Ini mungkin terjadi karena kondisi malnutrisi bisa membuat aliran makanan ke janin terganggu. Kalau sudah begini, pertumbuhan janin tentunya bisa tidak optimal lho, Moms. Bahaya!
2. Persalinan prematur
Suatu persalinan disebut prematur jika terjadi pada usia kehamilan 37 minggu atau kurang. Risiko bayi lahir prematur ini tentu meningkat jika berat badan ibu hamil tergolong kurang atau pertambahannya tidak sesuai anjuran dokter. Saat bayi dilahirkan terlalu dini atau prematur, maka organ-organ tubuhnya pun belum berkembang dengan sempurna. Bayi prematur juga rentan mengalami gangguan pernapasan, jaundice atau sakit kuning, dan rentan infeksi.
3. BBLR
Bayi dengan berat badan lahir rendah adalah risiko yang mungkin terjadi jika ibu hamil memiliki berat badan underweight. Mengutip Womenshealth.gov, bumil dengan indeks massa tubuh di bawah 18,5 memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami masalah kesehatan (baik pada ibu dan atau janin), termasuk bayi lahir dengan berat badan rendah (di bawah 2,5 kilogram).
4. Bayi rentan penyakit
Mengutip Verywellfamily.com, bayi yang lahir dari ibu dengan berat badan rendah atau underweight memiliki risiko lebih tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan saat dewasa kelak. Beberapa masalah yang mungkin terjadi adalah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Risiko penyakit ini lebih mungkin terjadi jika bumil mengalami berat badan rendah di trimester satu dan dua.
5. Keguguran
Tentu inilah risiko yang paling mengerikan dari berat badan rendah saat hamil. Ya, risiko keguguran mungkin terjadi jika ibu hamil terus mengalami underweight sepanjang kehamilan, terlebih jika bayi tidak mendapatkan nutrisi yang baik setiap harinya.
6. Panduan Meningkatkan BB Bumil
Kurang berat badan tak hanya berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan janin, tapi juga bagi Anda yang sedang menjalani program hamil. Karena itu sangat penting untuk menjaga berat badan ideal sesuai anjuran dokter. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), bumil yang tergolong underweight perlu mengonsumsi sekitar 400 kalori per hari di trimester dua, dan 400-600 kalori di trimester tiga.
Bagi Anda yang sedang bergulat melawan masalah berat badan kurang, beberapa cara di bawah ini bisa Anda coba:
- Makanlah dalam porsi kecil, tapi sering.
- Jangan pernah melewatkan waktu makan utama dan makan camilan.
- Jangan lupa sarapan setiap hari.
- Pilih camilan tinggi kalori yang sehat, seperti biskuit gandum dengan keju cheddar atau selai kacang, alpukat, dan roti lapis.
- Minum minuman tinggi kalori, seperti smoothies dengan susu full cream, atau Anda juga bisa menambahkan bubuk protein pada smoothies Anda.
- Masaklah dengan lemak sehat, seperti mentega dan minyak zaitun. Tambahan sedikit keju di setiap masakan Anda? Cara tepat dan lezat!
- Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Ajak serta pasangan atau support system yang bisa menyemangati Anda untuk menaikkan berat badan.
(M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)