TOODLER

5 Jenis Infeksi Jamur yang Sering Menyerang Balita


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bukan hanya tentang makanan yang kaya gizi, jamur juga merujuk pada salah satu jenis bakteri. Jamur ini dapat hidup di lapisan kulit maupun rambut kita. Meskipun terkesan menjijikkan, hal ini memang normal terjadi dan biasanya tidak menyebabkan bahaya.

Namun ada kalanya jamur menyebabkan infeksi, baik yang ringan maupun berat. Anak-anak, terutama balita, menjadi salah satu korban utama infeksi jamur karena kulitnya cenderung masih sensitif. Tetapi Moms tak perlu khawatir, karena deteksi dini dapat mencegah bahaya lebih lanjut. Kali ini M&B merangkum beberapa jenis infeksi jamur yang sering dialami Si Kecil, seperti dilansir dari laman Johns Hopkins All Children Hospital. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Tinea

Merupakan tipe infeksi jamur pada rambut, kulit, atau kuku. Ketika terjadi pada kulit, infeksi biasa dimulai dengan ruam kemerahan yang kecil. Ruam ini kemudian akan membesar membentuk lingkaran. Infeksi tinea sering disebut sebagai ringworm karena biasa tampak seperti cacing kecil melingkar di bawah kulit.

Ringworm yang terjadi di kepala dapat dimulai dengan benjolan kecil atau sisik yang tampak seperti ketombe. Kemudian benjolan maupun sisik ini akan membesar dan rambut yang berada di area terinfeksi akan rontok. Maka, ringworm di kepala dapat menyebabkan kebotakan parsial.

2. Athlete’s foot

Infeksi jamur ini muncul di area telapak kaki. Biasanya, infeksi timbul di antara jari-jari, kuku jari kaki, atau di bagian telapak kaki. Gejalanya, kulit akan tampak kemerahan, kering, pecah-pecah, dan gatal. Pada beberapa anak, muncul pula benjolan berisi nanah di bagian samping maupun bawah telapak kaki.

Pencegahannya termasuk mudah. Si Kecil hanya perlu menjaga kebersihan kakinya dengan rajin membersihkannya, mengeringkan kaki sebelum mengenakan sepatu, mengenakan sepatu dan kaus kaki yang bersih dan kering, serta mengenakan bedak pada telapak kaki.

3. Jock itch

Jock itch atau tinea cruris adalah infeksi jamur pada area kemaluan dan paha atas. Infeksi ini dapat dialami siapa saja, termasuk anak laki-laki maupun perempuan. Tanda-tanda yang dapat muncul antara lain ruam yang terasa gatal menyengat di bagian selangkangan. Cara mencegahnya adalah dengan mengenakan pakaian dalam yang bersih dan longgar, serta menjaga kebersihan area selangkangan.

4. Candida

Infeksi ini disebabkan oleh jamur Candida dan biasanya terjadi pada kulit di sekitar kuku maupun di area yang lembut dan lembap, seperti mulut maupun bokong. Ruam popok atau ruam mulut (thrush) dapat terjadi akibat infeksi Candida.

Gejala ruam popok berupa ruam kemerahan yang terasa gatal pada kulit bokong, sedangkan gejala ruam mulut adalah munculnya noda keputihan yang terasa perih di area mulut. Perbedaan ruam popok biasa dengan yang diakibatkan infeksi jamur antara lain adalah tak kunjung sembuh meski sudah diberikan diaper rash cream, iritasi muncul di bagian kulit yang sering bergesekan, serta ruam tampak amat kemerahan dengan benjolan merah kecil di sekitar ruam.

5. Pityriasis versicolor

Pityriasis versicolor adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur yang biasa hidup di atas kulit manusia. Infeksi ini dapat terjadi di area dada, pundak, wajah, leher, dan punggung. Gejala yang dapat muncul antara lain noda pucat pada kulit yang berbentuk oval atau lingkaran. Infeksi jamur jenis ini dapat dicegah dengan menjaga agar kulit tak terlalu kepanasan atau berkeringat, serta menggunakan sampo antiketombe untuk membersihkan kulit.

Jika Moms mencurigai Si Kecil memiliki salah satu atau beberapa infeksi jamur di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)