Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Beberapa pasangan ingin memiliki anak dengan perencanaan yang tepat, dan beberapa pasangan lainnya mungkin sudah tidak ingin menambah momongan lagi. Ini bisa menjadi alasan untuk tidak dan/atau belum menginginkan terjadinya kehamilan.
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah kehamilan adalah dengan menunda berhubungan seksual. Namun, bagi Anda yang masih aktif berhubungan seksual tetapi tidak dan/atau belum menginginkan terjadinya kehamilan, ada sejumlah cara yang dapat Anda lakukan. Berikut ini beberapa caranya, Moms.
1. Hindari berhubungan seks saat masa ovulasi
Untuk mencegah kehamilan secara alami, Anda dapat menghindari masa ovulasi (subur). Ini karena berhubungan seks saat masa subur dapat meningkatkan peluang kehamilan. Menurut American Pregnancy Association, cara terbaik menghitung masa subur wanita adalah dengan menghitungnya sendiri atau dengan menggunakan bantuan kalkulator masa subur.
2. Ejakulasi di luar
Cara alami untuk mencegah kehamilan berikutnya yaitu dengan pria melakukan ejakulasi di luar. Ini dilakukan dengan cara tidak mengeluarkan sperma di dalam vagina saat penetrasi berlangsung. Cara ini bisa mencegah dan menurunkan peluang terjadinya kehamilan.
3. Memakai kondom
Memakai pengaman seperti kondom sebelum berhubungan seks dapat menjadi cara alami lain untuk mencegah kehamilan. Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling praktis dan cukup mudah digunakan. Meskipun begitu, Anda tetap harus menggunakan kondom dengan benar untuk memperkecil peluang terjadinya kehamilan. Supaya semakin efektif, Anda bisa sama-sama menggunakan kondom sebelum berhubungan seksual, karena kini sudah ada kondom untuk pria dan kondom untuk wanita.
4. Menggunakan IUD
Menggunakan IUD merupakan cara lainnya untuk mencegah kehamilan. Dikutip dari laman National Health Service, IUD adalah alat kontrasepsi kecil berbentuk T yang terbuat dari plastik dan tembaga, yang dimasukkan ke dalam rahim. Cara kerja IUD adalah dengan "mengusir" sperma dan meningkatkan lendir serviks, sehingga dapat mencegah proses pembuahan di rahim.
IUD tembaga dinilai cukup efektif untuk mencegah kehamilan sekitar 10-12 tahun. Meskipun begitu, cara ini sebaiknya hanya dilakukan oleh wanita yang sudah pernah melahirkan. Hal ini karena IUD bisa menyebabkan pelebaran rahim yang menimbulkan rasa sakit saat hamil pada wanita yang belum memiliki anak. Selain itu, wanita yang memiliki riwayat penyakit infeksi radang panggul juga tidak disarankan menggunakan IUD karena dapat meningkatkan risiko kambuhnya penyakit tersebut.
5. Menggunakan birth control patch
Menurut National Health Service, menggunakan birth control patch dinilai efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan, bahkan hingga 99 persen efektif bila digunakan dengan benar.
Mengutip Mayo Clinic, birth control patch adalah jenis kontrasepsi yang bekerja dengan cara melepaskan hormon ke dalam aliran darah Anda yang mencegah ovarium melepaskan sel telur (ovulasi) dan mengentalkan lendir serviks sehingga mencegah sel sperma mencapai sel telur.
Anda dapat menempelkan birth control patch di punggung, pantat, perut, atau lengan atas. Sekali seminggu selama 3 minggu, Anda menempelkan birth control patch, lalu melepasnya selama 1 minggu untuk memungkinkan terjadinya periode menstruasi.
6. Menggunakan NuvaRing
Dikutip dari Medical News Today, NuvaRing, atau disebut juga sebagai cincin kontrasepsi, dikenal efektif hingga 99 persen bila digunakan dengan benar. NuvaRing ditempatkan di vagina selama 3 minggu, dan dilepas selama 7 hari untuk memungkinkan periode menstruasi sebelum memasukkan cincin baru. Cincin kontrasepsi bekerja dengan cara melepaskan hormon ke dalam tubuh untuk mencegah terjadinya kehamilan.
7. Menggunakan suntik KB
Suntik KB adalah salah satu cara mencegah terjadinya kehamilan dengan menyuntikkan hormon progestin di bawah kulit lengan atas atau pantat setiap 12 minggu. Jenis kontrasepsi ini bekerja dengan menebalkan dan mengentalkan lendir serviks untuk menghalangi pergerakan sel sperma, sehingga tidak terjadi proses pembuahan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), bila digunakan dengan benar dan dengan asumsi bahwa Anda mendapatkan suntikan tepat waktu, alat ini dapat mencapai 90 persen efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan.
8. Menggunakan KB implan
KB implan adalah alat kontrasepsi seukuran batang korek api yang dimasukkan di bawah kulit lengan atas. Jenis kontrasepsi ini bekerja dengan melepaskan hormon progestin yang bisa mengubah lapisan rahim dan lendir serviks, sehingga menyulitkan sel sperma mencapai sel telur. Alat kontrasepsi ini dapat mencegah terjadinya kehamilan sekitar 3-4 tahun.
9. Mengonsumsi pil kontrasepsi
Mengonsumsi pil kontrasepsi merupakan cara yang paling umum untuk mencegah terjadinya kehamilan. Pil kontrasepsi harus diminum rutin untuk menjaga agar indung telur tidak melepaskan sel-sel telur. Jenis kontrasepsi ini bekerja dengan menebalkan dinding dan mengubah lendir serviks sehingga membuat sel sperma kesulitan untuk mencapai sel telur. Menurut National Health Service, penggunaan tipikal pil kontrasepsi efektif mencegah kehamilan hingga 95 persen. (Fariza Rahmadinna/SW/Dok. Jcomp/Freepik)