BABY

Moms, Ini Penyebab Umum Alergi dan Reaksinya pada Bayi


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Alergi pada bayi merupakan masalah umum yang sering dikeluhkan orang tua. Alergi sendiri merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap pemicu alergi atau alergen. Sistem kekebalan kemudian salah mengartikan alergen sebagai bahaya, sehingga langsung melepaskan zat histamin untuk memberikan perlawanan.

Sebenarnya, alergi tidak timbul dengan sendirinya, melainkan hanya mengenai anak yang memiliki bakat alergi. Nah, bakat alergi ini diturunkan kepada Si Kecil dari salah satu atau kedua orang tuanya. Meskipun begitu, jika anak memiliki atopi atau bakat alergi, penyakitnya ini tidak akan muncul jika tidak ada dukungan dari lingkungan sekitarnya.

Untuk itu, mendeteksi alergi pada anak sejak dini sangatlah penting agar tindakan penanganan dapat dilakukan dengan optimal. Berikut ini penyebab umum alergi pada bayi dan tanda-tanda umumnya yang perlu Anda ketahui, Moms.

Alergi yang umum dialami oleh bayi

Secara umum, alergi dapat dimiliki oleh siapa saja, namun bayi dan anak cenderung lebih umum mengalaminya. Hal ini dapat disebabkan oleh daya tahan tubuh mereka yang masih dalam proses perkembangan atau penyempurnaan.

Sebuah penelitian yang dimuat Annals of allergy, asthma & immunology: official publication of the American College of Allergy, Asthma, & Immunologypada tahun 2017 menyatakan bahwa metode persalinan dapat memengaruhi respons daya tahan tubuh bayi terhadap alergi. Para peneliti studi tersebut menyatakan, bayi yang dilahirkan melalui persalinan caesar dapat berisiko lebih tinggi memiliki alergi, karena ia tak terpapar pada bakteri baik yang ada pada jalur lahir ibu.

Mengutip TheBump.com, salah satu alergi yang umum terjadi pada bayi adalah alergi makanan. Kondisi ini biasanya dialami saat bayi mulai dikenalkan pada makanan lain selain ASI. Namun, bisa saja Si Kecil mengalami reaksi alergi saat masih ASI eksklusif akibat alergi terhadap makanan yang dikonsumsi oleh ibunya, walaupun hal ini jarang terjadi.

"Pada bayi kurang dari satu tahun, jenis alergi yang paling umum adalah alergi makanan," kata Mark Moss, MD, dokter anak spesialis alergi di University of Wisconsin Hospitals and Clinics. Hal ini disebabkan bayi pada usia tersebut mengenal semua hal pertama kali lewat mulutnya, termasuk saat mengenal makanan yang baru buatnya.

Penyebab alergi dan reaksinya pada bayi

Tanda-tanda alergi sendiri dapat berbeda-beda berdasarkan alergen atau pemicunya. Melansir Medical News Today, berikut ini beberapa pemicu umum alergi dan gejalanya:

Debu dan serbuk sari: Hidung tersumbat, mata dan hidung gatal, keluarnya cairan dari hidung, mata yang bengkak dan berair, batuk.

Makanan: Muntah, lidah yang bengkak, rasa gatal pada mulut, pembengkakan (bibir, wajah, dan tenggorokan), kram perut, kesulitan bernapas, BAB berdarah, rasa gatal pada mulut, diare.

Gigitan serangga: Bersin, bengkak pada area yang digigit, tekanan darah menurun, kulit yang terasa gatal, kesulitan bernapas, rasa lelah berlebih, ruam pada berbagai area tubuh, pening, batuk, sesak napas.

Obat-obatan: Napas yang berdecit, pembengkakan (lidah, bibir, dan wajah), ruam, dan rasa gatal.

Pada bayi, berbagai gejala di atas dapat dimulai dengan sikap rewel dan uring-uringan. Bahkan, gejala dapat tak langsung muncul. Biasanya, gejala alergi perdana dapat muncul setelah beberapa jam, bahkan hari. Untuk itu, Moms perlu teliti dalam mengenali penyebab dan tanda-tandanya. Jika Moms mencurigai Si Kecil memiliki alergi terhadap hal tertentu, segera bawa ke dokter ya, Moms! (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)