BABY

Kenali Sindrom Wonder Week, Penyebab Bayi Jadi Mudah Rewel

Baby photo created by cookie_studio - www.freepik.com

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Menangis merupakan cara bayi untuk berkomunikasi. Tapi bagaimana jika frekuensi menangis Si Kecil lebih sering daripada biasanya? Tangisannya juga terjadi tanpa sebab sehingga Moms pun tidak tahu harus berbuat apa. Apakah itu pertanda adanya masalah?

Moms, ada banyak hal yang menyebabkan bayi rewel. Bukan hanya karena sakit, frekuensi menangis Si Kecil juga bisa meningkat ketika ia mengalami sindrom wonder week.

Perlu diketahui, wonder week merupakan kondisi yang terkait dengan perubahan perkembangan bayi di mana ia dapat mulai melihat dan memahami hal-hal yang terlalu cepat untuk dipahami sebelumnya. Wonder week juga bisa disebut sebagai minggu ajaib yang menggambarkan periode intens perkembangan bayi.

Diperkirakan, ada masa-masa puncak ketika bayi tumbuh dengan cepat dan melalui tahap-tahap memajukan pertumbuhan fisik dan mental mereka. Dengan kata lain, bayi akan mengalami lompatan perkembangan mental.

Biasanya, wonder week terjadi dalam 20 bulan kehidupan pertama bayi. Lompatan perkembangan mental bayi ini akan terjadi sekitar 10 kali. Nah, sering kali bayi merasa kewalahan dengan kemampuan barunya tersebut. Itulah alasan mengapa Si Kecil akan lebih rewel daripada biasanya ketika mengalami wonder week. Selain lebih rewel, bayi juga cenderung lebih mudah lapar selama periode wonder week.

Tahapan wonder week

Lantas perkembangan apa saja yang dialami bayi saat memasuki wonder week? Simak tahapannya berikut ini, Moms.

1. Lompatan ke-1 di usia 5 minggu

Pada masa ini, perkembangan metabolisme, usus, dan organ sensorik bayi matang lebih cepat. Ia sudah bisa melihat dari jarak 20-30 sentimeter. Tak jarang pada periode ini, bayi akan menangis dan mengeluarkan air mata lebih banyak daripada sebelumnya.

2. Lompatan ke-2 di usia 8 minggu

Bayi sudah kehilangan refleks otomatis dan mulai merasakan hal-hal yang terjadi pada tubuhnya secara sadar. Meski begitu, gerakan Si Kecil masih terlihat kaku.

3. Lompatan ke-3 di usia 12 minggu

Tubuh bayi sudah tidak kaku seperti ketika ia masih berusia 5 minggu. Pada tahap ini, bayi sudah bisa mengeluarkan suara-suara seperti sedang menggumam. Ia juga sudah mulai tertarik pada cahaya dan sudah bisa menggerakkan badannya ke posisi tengkurap.

4. Lompatan ke-4 di usia 19 minggu

Bayi sudah bisa mendengar, mengecap, dan bergerak lebih luwes. Si Kecil juga sudah mulai dapat menggenggam tangan, bahkan ia sudah mulai lihai memasukkan benda-benda ke mulutnya.

5. Lompatan ke-5 di usia 26 minggu

Pada saat ini, bayi sudah berusia sekitar 6 bulan. Pada umumnya, bayi sudah bisa memahami kata-kata yang diucapkan orang lain, melempar benda, serta mengucapkan satu suku kata.

6. Lompatan ke-6 di usia 37 minggu

Bayi sudah bisa membandingkan sesuatu, misalnya mana hewan kucing atau anjing. Selain itu, Si Kecil juga sudah bisa mengekspresikan emosinya dan mulai belajar merangkak.

7. Lompatan ke-7 di usia 46 minggu

Bayi sudah bisa menunjukkan apa yang diinginkannya serta meniru bahasa tubuh dari orang tua atau orang di sekitarnya.

8. Lompatan ke-8 di usia 55 minggu

Pada usia ini, bayi sudah bisa menunjukkan kesukaannya terhadap sesuatu. Pada umumnya, kemampuan motorik Si Kecil juga sudah mulai berkembang. Misalnya, anak sudah mulai bisa membuat coretan di atas kertas.

9. Lompatan ke-9 di usia 61 minggu

Si Kecil mulai memiliki keinginan untuk melakukan semua hal sendirian. Ia mulai mengetahui barang-barang yang ia miliki dan mampu menunjukkan emosinya, termasuk berperilaku tantrum.

10. Lompatan ke-10 di usia 76 minggu

Saat ini, Si Kecil sudah menginjak usia sekitar 1,5 tahun. Pada umumnya, bayi sudah bisa menjawab pertanyaan dan mengerti obrolan lawan bicaranya.

Selain itu, wonder weekjuga diikuti oleh sunny week, di mana bayi terlihat lebih ceria karena sudah mampu mengenali kemampuan barunya dan dapat mengontrolnya. Periode ini terjadi sekitar minggu ke-58 atau setelah lompatan ke-8.(Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)