Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Banyaknya jumlah penderita positif COVID-19 belakangan ini membuat sejumlah rumah sakit kewalahan menerima pasien yang ingin dirawat. Namun, tidak semua kasus positif COVID-19 harus mendapat perawatan di rumah sakit. Pasien COVID-19 dengan gejala ringan ataupun tanpa gejala dapat menjalani isolasi mandiri di rumah atau di tempat-tempat yang sudah disediakan.
Saat menjalani isolasi mandiri, pasien harus memperhatikan prosedur yang perlu dilakukan, misalnya tetap berkomunikasi dengan dokter untuk memantau gejala, rutin mencuci tangan dan membersihkan diri, serta mengonsumsi makanan bergizi.
Selama isolasi mandiri, pasien juga bisa mengonsumsi obat dan vitamin untuk mempercepat proses penyembuhan dan membantu meningkatkan imunitas tubuh guna melawan virus. Berikut rekomendasi obat dan vitamin untuk isolasi mandiri pasien COVID-19.
1. Obat penghilang rasa sakit
Saat ini memang belum ada obat untuk COVID-19. Namun selama obat untuk COVID-19 belum ditemukan, obat lain bisa digunakan. Tujuannya adalah untuk meringankan atau mengurangi gejala akibat COVID-19. Untuk sebagian besar infeksi virus, termasuk flu dan pilek, obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol dan NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid untuk mengatasi demam, nyeri, dan lain-lain) seperti ibuprofen bisa direkomendasikan.
2. Obat tradisional
Mengutip Detikcom, Prof. Zullies Ikawati, Ph.D., Apt., Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada menegaskan pasien COVID-19 juga bisa mengonsumsi obat COVID-19 alami saat menjalani isolasi mandiri sebagai alternatif.
Tak ada salahnya mengonsumsi bahan-bahan herbal seperti kunyit, madu, atau empon-empon. "Seperti kunyit, empon-empon, enggak apa-apa dipakai saja. Selama itu bisa menyugesti lebih segar. Karena beberapa herbal bisa melegakan pernapasan, silakan saja. Kita bisa gunakan berbagai sumber," ujarnya seperti dikutip dari Detikcom.
3. Vitamin C
Pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri juga disarankan mengonsumsi vitamin C. Vitamin ini berfungsi membantu tubuh melawan infeksi. Anda bisa mengonsumsi beberapa makanan sumber vitamin C alami seperti jeruk, strawberry, pepaya, tomat, dan brokoli.
Anda juga bisa mengonsumsi vitamin C jenis non-acidic bagi yang lambungnya sensitif atau mengonsumsi tablet isap vitamin C. Dikutip dari Buku Saku Tanya Jawab Isoman yang dirilis RSCM, dosis vitamin C yang direkomendasikan sesuai usia dan kondisi kesehatan adalah sebagai berikut:
⢠Usia 1-3 tahun: Maksimal dosis vitamin C 400 mg per hari
⢠Usia 4-8 tahun: Maksimal dosis vitamin C 600 mg per hari
⢠Usia 9-13 tahun: Maksimal dosis vitamin C 1.200 mg per hari
⢠Usia 12-18 tahun: Maksimal dosis vitamin C 1.800 mg per hari
⢠Usia 18 tahun ke atas: Maksimal dosis vitamin C 500 mg 3-4 kali per hari.
Namun, sebelum mengonsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Pasalnya, minum vitamin C lebih dari 1.000 mg per hari bisa meningkatkan risiko sakit perut hingga diare.
4. Vitamin D
Pasien COVID-19 bergejala ringan atau tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri juga disarankan mengonsumsi vitamin D. Vitamin ini berfungsi membantu imun saat tubuh menghadapi infeksi bakteri dan virus berbahaya. Anda bisa mengonsumsi makanan sumber vitamin D, seperti ikan, kuning telur, susu, hingga sereal. Anda juga bisa mengonsumsi vitamin D dalam bentuk suplemen, namun pastikan berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Mengutip Kompas.com, kebutuhan vitamin D yang direkomendasikan sesuai usia dan kondisi kesehatan adalah sebagai berikut:
⢠Usia 3 tahun: 400 IU per hari
⢠Usia 4-18 tahun: 1.000 IU per hari
⢠Usia 18 tahun ke atas: 2.000 IU per hari
⢠Usia 18 tahun ke atas dengan obesitas: 5.000 IU per hari
Selain dengan suplemen Anda bisa mendapatkan asupan vitamin D dengan cara berjemur selama 15-20 menit di pagi hari.
5. Zinc
Selain vitamin, pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri juga perlu asupan mineral zinc untuk membantu proses pemulihan. Kebutuhan atau dosis zinc yang disarankan adalah sebanyak 20 mg per hari. Anda bisa memperoleh asupan zinc dari daging, produk susu, kacang-kacangan, telur, dan tiram. Selain itu Anda juga bisa minum suplemen zinc, namun sebaiknya juga berkonsultasi ke dokter terlebih dulu.
Agar lebih praktis, pasien COVID-19 dengan gejala ringan ataupun tanpa gejala dapat mengonsumsi multivitamin yang mengandung komposisi vitamin C, D, E, dan zinc untuk mempercepat pemulihan. (M&B/SW/Dok. Freepik)