Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Agar anak tidak bosan #dirumahaja selama masa PPKM berlangsung, Moms kerap memberinya makanan yang anak sukai, bukan yang anak butuhkan. Moms juga sering melonggarkan beragam aturan, seperti boleh bermain gadget seharian. Padahal, kecukupan nutrisi dan stimulasi sangat penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak lho, Moms.
Hal ini menjadi semakin penting pada situasi pandemi COVID-19, di mana orang tua harus menghadapi berbagai tantangan baru serta terbatasnya interaksi anak dengan lingkungannya, yang sering kali membuat tumbuh kembang Si Kecil terlewat dari pantauan orang tua.
Memangnya, apa saja sih yang harus diperhatikan dalam tumbuh kembang anak? Untuk menjawabnya, simak penjelasannya berikut ini dari Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH, Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang.
Pantau pertumbuhan anak
Dalam hal pertumbuhan tubuh anak, dr. Bernie menyarankan untuk memantau secara teratur 3 hal, yaitu berat badan, tinggi, dan lingkar kepala anak. Kemudian Moms perlu memeriksa kurva pertumbuhan di buku tumbuh kembang anak, seperti buku KIA contohnya.
"Coba lihat apakah kenaikan berat badan anak kita sudah sesuai. Berat badan diplot pada kurva yang sesuai dengan jenis kelamin dan usianya. Jangan-jangan berat badan sudah naik, betul, tapi tidak sesuai dengan yang seharusnya. Sehingga ini akan memotong persentilnya. Jadi kalau misalnya kurva pertumbuhan ada garisnya, jangan sampai dia naik, tapi di bawah garis yang sebelumnya," jelas dr. Bernie, pada webinar Procal S-26 Nutrissentials (7/7/21) persembahan Wyeth Nutrition.
Pantau perkembangan anak
Sama pentingnya dengan memantau pertumbuhan, perkembangan anak juga wajib dipantau. "Perkembangan mencakup maturasi dari fungsi-fungsi tubuh anak, seperti motorik kasar dan halus, bahasa reseptif, bahasa ekspresif, personal-sosial kemandirian, semua harus dilihat apakah sesuai dengan milestone yang sudah terstandarisasi," ujar dr. Bernie.
Menurut dr. Bernie, misalnya di bidang bahasa, anak usia 1, 2, dan 3 tahun tentu memiliki perkembangan yang berbeda. Contoh dari dr. Bernie adalah, "Anak usia 1 tahun biasanya sudah bisa menyebutkan kata tunggal: bobo, mimi, mamam. Anak 2 tahun sudah bisa kombinasi 2 kata: mama mimi, papa bobo. Sedangkan anak usia 3 tahun sudah bisa membuat kombinasi 3 kata: mama mau mimi."
Tips mengoptimalkan tumbuh kembang anak
Moms harus ingat kalau fungsi kognitif anak berada dalam masa puncak pada usia 2 tahun (1000 hari pertama kehidupan) dan terus berkembang hingga usia 5 tahun. "Kecukupan nutrisi, stimulasi, kasih sayang, dan pemantauan tumbuh kembang anak pada masa ini sangat penting untuk mencapai tumbuh kembang optimal anak," ujar dr. Bernie.
Untuk pemenuhan nutrisi anak, pemberian makanan sehat bergizi seimbang adalah kunci suksesnya. Pemberian susu pertumbuhan juga bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak. Pilihlah susu pertumbuhan yang kaya akan kolin, zat besi dan vitamin B kompleks, tinggi protein, kalsium, vitamin D dan K, serta tanpa gula tambahan ya, Moms.
Sedangkan untuk stimulasi, Moms bisa mencoba berbagai kegiatan seru yang bisa mengajak anak bermain sambil belajar. Kimberly Ryder, aktris sekaligus ibu 2 anak, mengaku suka sekali menstimulasi anak dengan kegiatan seru seperti bermain hand puppet (boneka tangan). Ini menjadi cara Kimberly untuk berinteraksi dengan anak sambil mendongeng, mengajarkan hal-hal baik, dan juga mempererat bonding ibu dan anak. Mendengarkan ibu bercerita sambil bermain hand puppet juga bisa meningkatkan kosakata dan daya imajinasi anak lho, Moms.
Menurut Pritta Tyas Mangestuti, M.Psi, Psikolog, stimulasi tak hanya mengoptimalkan tumbuh kembang anak, tetapi juga mempererat hubungan ibu dan anak. Di masa pandemi seperti saat ini, stimulasi bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai benda atau mainan yang sudah ada di rumah.
Ini membuat anak betah di rumah saja sambil belajar dan bermain seru bersama Moms. "Para Moms harus tetap semangat membagi waktu, fokus, prioritas, dan energi, agar tetap tenang selama pandemi, bebas stres, dan tetap dapat memantau dan mendukung stimulasi tumbuh kembang Si kecil selama di rumah saja," tutup Pritta dalam webinar tersebut. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)