Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Mungkin GTM, mengganti popok tengah malam, dan potty training yang penuh dramamenguras banyak energi para Moms. Hasilnya, Moms jadi kewalahan dan mudah stres. Padahal dengan kondisi ini, merawat anak tak lagi efektif, karena Moms jadi sulit berpikir jernih dan perhatian terhadap Si Kecil.
Oleh karena itu, mindful parenting menjadi pola asuh yang makin marak dilirik. Dengan mengutamakan perhatian dan fokus pada momen sekarang, mindful parenting dianggap dapat memudahkan proses mengasuh anak. Apa itu mindful parenting? Yuk, ketahui jawabannya di sini!
Sekarang, tanpa menghakimi, dan penuh intensi
Menurut Dr. Jon Kabat-Zinn, professor pelopor MBSR (mindfulness-based stress reduction), mindful parenting adalah cara memberi perhatian terhadap gaya asuh dan anak dengan penuh intensi, kesadaran penuh pada momen sekarang, dan tidak menghakimi diri sendiri maupun Si Kecil. Tujuannya, agar Moms dapat merespons perilaku anak dengan penuh pertimbangan dan bukan hanya asal bereaksi.
Mengatur emosi dan perilaku
Seperti ungkapan "Happy mommy, happy baby", Moms perlu mampu mengatur emosi dan perilaku diri sendiri terlebih dahulu agar Si Kecil turut cerdas beremosi dan berperilaku. Mindful parenting berarti Moms sepenuhnya menyadari apa yang sedang terjadi dan menghindari emosi mengambil alih tingkah laku Anda. Moms perlu melepas rasa bersalah dan malu dari masa lalu, serta menerima kondisi yang sedang berlangsung daripada berusaha untuk mengubahnya.
Tak berarti tak marah
Dengan gaya asuh mindful parenting, Moms perlu menyadari berbagai emosi dan perasaan yang Anda rasakan. Tetapi ini tak berarti Moms tak akan marah atau kesal. Tentu saja Moms akan merasakan berbagai emosi yang berat, namun berperilaku berdasarkan emosi tersebut bisa membahayakan gaya asuh Anda.
Faktor kunci mindful parenting
Dikutip dari Healthline, berikut ini beberapa faktor kunci mindful parenting:
1. Mendengarkan
Moms mendengarkan dan memperhatikan Si Kecil dengan atensi penuh. Tak hanya mendengar suara, Moms juga perlu meresapi kondisi dan suasana terjadinya interaksi, mulai dari aroma hingga penglihatan. Langkah ini bisa membutuhkan banyak latihan dan kesabaran.
2. Penerimaan tanpa syarat
Tujuannya adalah menerima apa yang terjadi sebagaimana adanya. Hindari memberikan penilaian tertentu terhadap diri sendiri dan Si Kecil. Selain itu, Moms juga perlu melepaskan berbagai ekspektasi yang tidak realistis terhadap Si Kecil.
3. Kesadaran emosional
Mawas diri dan memahami emosi yang sedang dialami merupakan langkah awal mindfulness.
4. Regulasi diri
Singkatnya, berpikir dahulu sebelum berperilaku. Emosi adalah hal yang secara alami dimiliki oleh manusia. Namun, berperilaku tidak berdasarkan emosi negatif adalah sebuah keterampilan yang sangat penting.
5. Kasih sayang
Mungkin Moms tak setuju dengan perilaku Si Kecil, tapi mindful parenting mendorong Anda untuk terus berbelas kasih. Jadilah sosok yang penuh empati dan pengertian terhadap kondisi Si Kecil saat itu.
Berbagai manfaat mindful parenting
⢠Bisa membantu mengurangi risiko stres dan gangguan mood, seperti depresi dan kecemasan
⢠Menguatkan ikatan antara orang tua dan anak
⢠Membantu mendukung keterampilan sosial dan pengambilan keputusan pada anak
⢠Mengurangi risiko regresi dan tindakan berbahaya, seperti kekerasan dan masalah perilaku
⢠Dapat memperbaiki komunikasi antara orang tua dan anak
⢠Meningkatkan suasana yang mendukung perkembangan anak. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)