Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat hamil, setiap ibu tentu ingin janin di dalam kandungannya memiliki tumbuh kembang yang baik dan lancar. Untuk menjaganya, Moms pun melakukan banyak hal seperti mengonsumsi makanan kaya nutrisi, rajin berolahraga ringan, istirahat cukup, hingga rutin memeriksakan kandungan ke dokter.
Namun, perkembangan janin mungkin saja mengalami masalah dan bisa terhenti di tengah masa kehamilankarena beberapa penyebab. Janin tidak berkembang karena sel telur atau sperma yang kurang baik, munculnya infeksi, efek samping dari obat-obatan, hingga adanya kelainan tertentu.
Janin yang berkembang maupun tidak bisa dideteksi melalui pemeriksaan USG, dengan mendengar detak jantung dan pergerakannya. Apabila janin tidak berkembang, maka ada tanda-tanda yang muncul dan bisa Moms antisipasi. berikut 8 tanda janin tidak berkembang di dalam rahim.
1. Ibu hamil mengalami kram berkepanjangan
Ibu hamil cukup sering mengeluhkan kram yang dialami. Namun, jika kondisi ini tak kunjung mereda dan terasa sangat sakit, maka ada sesuatu yang kurang baik. Kram hebat yang bumil rasakan ini bisa menjadi tanda terjadinya kontraksi yang dapat mendorong janin menjauh dari rahim atau plasenta bermasalah. Apabila berlanjut, maka timbul rasa nyeri di perut bagian bawah dan dapat terjadi perdarahan yang meningkatkan risiko keguguran.
2. Pergerakan janin menurun hingga menghilang
Gerakan janin di dalam kandungan seharusnya akan semakin terasa seiring bertambahnya usia kehamilan. Namun, jika pergerakan ini justru tidak Anda rasakan, bahkan menghilang meski sudah dirangsang, ada kemungkinan janin tidak berkembang. Pada kondisi ini, Moms perlu memercayai insting ketika janin "diam" saja dan harus segera memeriksakannya ke dokter.
3. Jantung janin berhenti berdetak
Suara detak jantung janin di dalam kandungan memang dapat terdengar dengan jelas saat pemeriksaan USG dilakukan sejak trimester pertama kehamilan. Sayangnya, saat detak jantung janin tidak bersuara, ini bisa menjadi pertanda bahwa perkembangannya tidak berlangsung dengan baik di dalam rahim. Situasi ini biasanya beriringan dengan pergerakan janin yang juga ikut menurun hingga menghilang.
4. Level hCG turun drastis
Bagi ibu hamil, tingkat hCG (Human Chorionic Gonadotropin) dalam tubuh menjadi perhatian penting. Hormon ini diproduksi oleh tubuh selama hamil, dengan kadar yang akan meningkat 50 persen setiap 48 jam. Apabila hCG menurun ketika diperiksakan ke dokter, kondisi ini bisa menjadi pertanda akan terjadinya keguguran karena janin tidak dapat berkembang.
5. Air ketuban pecah dini
Janin yang berada di dalam rahim dikelilingi dan dilindungi oleh cairan ketuban. Ketuban baru akan pecah menjelang persalinan. Meskipun begitu, ketuban juga bisa pecah dini atau dikenal dengan istilahpremature rupture of membranes (PROM). Kondisi tersebut menjadi pertanda bahwa janin tidak berkembang dengan baik, sehingga harus segera dilahirkan secara prematur.
6. Ukuran fundus tidak normal
Salah satu kondisi yang perlu diperhatikan terkait perkembangan janin adalah ukuran tinggi fundus. Ini merupakan jarak dari puncak tulang panggul sampai ke bagian paling atas perut ibu hamil. Apabila ukurannya tidak normal alias pendek (dibawah 24-25 cm), maka ini bisa menandakan air ketuban terlalu sedikit, bayi dalam posisi sungsang, atau bahkan janin tidak berkembang.
7. Terjadi intrauterine growth restriction
Kondisi intrauterine growth restriction atau IUGR menunjukkan adanya hambatan atau keterlambatan pertumbuhan janin di dalam kandungan. Dari kondisi ini, tampak bahwa janin di dalam rahim berukuran lebih kecil dibandingkan ukuran normal yang sesuai dengan usianya. Penyebab umumnya adalah karena masalah kesehatan yang dialami bumil, seperti anemia, diabetes, gangguan ginjal, dan adanya masalah pada plasenta.
8. Terdeteksi masalah saat USG
Di masa kehamilan, ultrasonography (USG) menjadi pemeriksaan yang penting dilakukan secara berkala. Selain untuk memeriksa kesehatan bumil, USG juga bertujuan untuk melihat perkembangan janin di dalam kandungan. Saat pemeriksaan, dokter akan memperhatikan beberapa hal seperti posisi, ukuran janin sesuai usia kehamilan, serta pergerakan dan perkembangannya di dalam rahim. Apabila terjadi masalah yang serius, maka dokter akan memperingatkan Moms adanya kemungkinan keguguran atau stillbirth.
Agar janin dapat berkembang dengan baik dan terhindar dari kondisi di atas, Moms harus lebih cermat dalam menjaga kehamilan. Selain menjalani pola hidup sehat, hindari merokok serta mengonsumsi alkohol dan obat-obatan secara sembarangan. Pastikan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan agar tumbuh kembang janin dan kesehatan Anda dapat terpantau dengan baik. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)