TOODLER

Moms, Ini Pertolongan Pertama saat Anak Mengalami Step


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms mungkin sering dibuat panik ketika Si Kecil demam. Apalagi jika demam yang dialami buah hati Anda diikuti dengan kejang atau step.

Kejang demam merupakan penyebab kejang pada anak yang paling umum. Kondisi ini biasanya dialami Si Kecil yang masih berusia 3 bulan hingga 5 tahun. Sebagai catatan, kejang lebih sering terjadi pada anak berusia 1 hingga 1,5 tahun.

Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab tubuh anak kejang saat demam. Akan tetapi diduga, step berkaitan dengan kenaikan suhu yang terlalu cepat dan kemampuan tubuh anak untuk beradaptasi terhadap peningkatan suhu tubuh.

Step pada anak biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit (sekitar 1 hingga 2 menit), dan bukan indikasi adanya masalah kesehatan serius. Setelah itu, anak mungkin akan merasa kebingungan dan rewel. Tapi tetap saja, kejang demam sering kali membuat para orang tua panik.

Alih-alih panik, Moms bisa mempraktikkan cara pertolongan pertama pada anak yang mengalami kejang demam seperti yang disarankan National Institutes of Health dan National Health Service (NHS) berikut ini:

• Jangan menggendong atau mencoba menghentikan kejang agar anak tidak bergerak.

• Jangan tinggalkan anak yang tengah mengalami step sendirian. Selalu perhatikan Si Kecil ketika sedang mengalami kejang.

• Baringkan anak di lantai atau tempat yang aman. Bersihkan area sekitar dari benda yang berbahaya.

• Selipkan selimut di bawah anak jika lantainya keras.

• Pindahkan anak hanya jika ia berada di area atau lokasi yang berbahaya.

• Kendurkan baju yang dikenakan Si Kecil, terutama di sekitar leher. Jika memungkinkan, lepaskan pakaian dari pinggang ke atas.

• Jika anak muntah atau jika air liur dan lendir menumpuk di mulut, segera balikkan anak miring atau ke posisi tengkurap. Hal ini juga penting dilakukan apabila lidah anak tampak menghalangi pernapasannya.

• Jangan memasukkan benda apa pun ke dalam mulut anak untuk mencegahnya menggigit lidah. Hal ini justru dapat meningkatkan risiko cedera.

Selain melakukan langkah-langkah tersebut, Moms juga bisa membantu agar Si Kecil merasa nyaman dengan mengucapkan kata-kata yang menenangkan. Jangan lupa untuk mencatat berapa lama anak mengalami kejang sehingga bisa menjadi bahan evaluasi bagi dokter.

Segera ke Rumah Sakit, Apabila …

Meski pada umumnya kejang demam tidak berbahaya, Moms tetap harus selalu waspada. Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, demam yang diikuti dengan kejang bisa menjadi pertanda Si Kecil memiliki penyakit meningitis atau adanya gangguan kesehatan serius lainnya.

Perhatikan kondisi Si Kecil selama mengalami kejang. Anda perlu segera membawanya ke rumah sakit apabila anak mengalami:

• Kejang selama lebih dari 5 menit.

• Kejang hanya pada beberapa bagian tubuh, bukan seluruhnya.

• Kesulitan bernapas dan wajah atau bibirnya menjadi kebiruan.

• Kejang terjadi berulang dalam waktu 24 jam. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)