Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Wanita mana yang hatinya tak meleleh ketika diberi pujian oleh suami. Sayangnya, ketika pujian dan ucapan "I love you" diberikan berlebihan dan bertubi-tubi, itu bisa menjadi tanda love bombing yang justru tidak sehat bagi pernikahan. Istilah love bombing ini mungkin terkesan tidak berbahaya, karena pasangan memperlakukan Anda dengan terlalu sempurna. Yes, too good to be true! Tetapi sikap seperti itu justru bersifat toxic bagi pernikahan Anda lho, Moms.
Penasaran apa yang dimaksud denganlove bombing dan dampaknya bagi pernikahan? Simak info penting seputar love bombing di bawah ini, Moms.
Apa Itu Love Bombing?
Mendapatkan perhatian ekstra tentu menyenangkan, tetapi mendapatkan love bombing atau serangan cinta ternyata bukan hal yang sehat bagi pernikahan. Mari kenali istilah love bombing yang juga bisa terjadi setelah menikah.
Orang pertama yang menggunakan istilah ini bukanlah psikiater atau psikolog, melainkan The Unification Church of the United States (kemudian lebih dikenal sebagai The Moonies) di tahun 1970-an. Mereka harus selalu tersenyum dan menunjukkan cinta pada semua orang, sebagai tanda hidup mereka sempurna. Namun sekali saja ada penolakan terhadap mereka, jangan kaget kalau reaksi mereka sangat fatal. Beberapa pemimpin sekte di era itu, seperti Jim Jones, Charles Manson, dan David Koresh juga menggunakan love bombing seperti senjata agar pengikutnya mau melakukan pembunuhan massal.
Walau definisi love bombing pada pernikahan tidak semenyeramkan itu, namun efeknya bisa sama-sama menghasilkan toxic relationship. "Love bombing sering digunakan untuk memenangkan perhatian dan kepercayaan pasangan, agar pelakunya bisa memenuhi rencana dan tujuan mereka," ujar Shirin Peykar, MA, terapis keluarga dan pernikahan berlisensi, pada Healthline. Love bombing terjadi ketika pasangan berusaha membuat Anda kewalahan dengan aksi cintanya (baik kalimat, sikap, dan kebiasaan) sebagai bentuk teknik manipulasi, agar Anda selalu bilang "ya" pada semua permintaannya.
Tanda Pasangan Melakukan Love Bombing
Beberapa tanda di bawah ini tidak selalu berarti Anda memiliki pasangan yang toxic. Anda harus mendengarkan intuisi Anda untuk meyakinkan diri apakah sikap toxic pasangan merupakan tanda love bombing atau bukan.
1. Terlalu sering memuji
Sesekali dipuji mungkin menyenangkan, tetapi jika hal-hal sederhana saja selalu dibanjiri pujian, maka bisa jadi itu tanda love bombing. Bagi pasangan, Anda terlalu sempurna, setiap gerak-gerik Anda sempurna, dan segala hal yang Anda lakukan selalu indah di matanya. Namun sekali saja Anda tidak menuruti kemauan pasangan, maka ledakan emosinya siap menghantam kesehatan mental Anda.
2. Posesif
Sebentar saja Anda tidak berada di sebelahnya, pasangan Anda memborbardir Anda dengan telepon dan pesan singkat, atau bahkan memantau media sosial Anda 24/7. Pasangan sangat posesif dan merasa berhak untuk mendapatkan update kehidupan sosial Anda setiap saat.
Sedikit saja Anda melakukan hal yang menurutnya kurang tepat (seperti pergi dengan orang yang kurang ia sukai), maka ia bisa marah besar. Sikap posesif ini sebenarnya sudah muncul sejak Anda masih pacaran atau masa pendekatan, tetapi sering kali diabaikan karena banjiran pujian dan sikap manis lainnya yang selalu ia lakukan.
3. Tidak ada privacy dan batasan
Menjadi pasangan suami-istri bukan berarti Anda tidak boleh memiliki privacy, lho. Memiliki batasan dan privacy adalah hak setiap orang. "Pelaku love-bombing sangat marah jika ada batasan yang membuatnya kesulitan menunjukkan cinta pada Anda. Ini seperti tsunami kasih sayang dan mereka berharap Anda akan menerimanya," jelas Tabitha Westbrook, LMFT, konselor profesional berlisensi, pada Healthline.
Jika Moms menyembunyikan sesuatu dari pasangan, sudah pasti emosinya akan meledak. Ia merasa berhak untuk marah, karena selama ini telah menghujani Anda dengan sikap baik (bahkan terlalu baik sampai membuat Anda tak nyaman).
4. Fokus Anda tak boleh terbagi
Wanita terkenal cermat membagi fokus, baik sebagai istri, ibu, anak, dan mungkin wanita karier. Pelaku love bombing tidak suka perhatian dan fokus Anda terbagi-bagi, harus 100% untuknya seorang. Jangan kaget kalau tiba-tiba ia mengamuk hanya karena Anda terlihat lebih fokus pada orang lain, walau itu anak Anda sendiri!
5. Meyakinkan Anda jodohnya
Lelah menghadapi love bombing? Tetap saja Anda sulit terbebas dari jeratannya, karena si pelaku akan terus-menerus meyakinkan kalau dialah pasangan hidup Anda, jodoh sejati Anda, dan Anda akan menyesal jika meninggalkannya. Bagi Moms yang merasa berada dalam pernikahan dengan pelaku love bombing dan merasa keselamatan dan kesehatan mental Anda terancam, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke psikolog pernikahan, ya. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)