Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Amarah adalah emosi yang alami dan sehat. Namun mengatur rasa marah bukanlah hal yang mudah, terutama bagi Si Kecil. Dengan kendala bahasa dan keterampilan intelektual yang masih berkembang, frustrasi dan amarah dapat cepat berubah menjadi tantrum dan perilaku agresif pada balita.
Jika tak ditangani, tantrum dan perilaku agresif ini dapat menimbulkan masalah baru bagi Si Kecil, mulai dari masalah akademik hingga penolakan oleh teman sebaya. Untuk itu, yuk simak berbagai trik memanajemen rasa marah pada balita, Moms!
Terima Perasaan Si Kecil
Saat anak marah, yang pertama perlu Moms lakukan adalahmemvalidasi perasaan Si Kecil dan menerimanya. Buat Si Kecil mengetahui bahwa dirinya dan emosinya bukanlah sesuatu yang salah. Cara ini dapat mendorongnya agar tidak tertutup atau menyembunyikan emosi yang ia rasakan.
Bedakan Perasaan dan Perilaku
Ajarkan Si Kecil untuk memberi label terhadap berbagai emosinya, sehingga ia dapat lebih mudah mengutarakan atau mengekspresikan perasaannya dengan kata-kata. Moms bisa katakan, "Ketika kamu marah, katakan saja 'Aku marah' agar mama tahu dan bisa membantumu, ya."
Jelaskan berbagai istilah yang bisa ia rasakan, seperti marah, kesal, dan kecewa. Moms juga bisa tanyakan penyebab rasa marahnya, karena terkadang perilaku agresif juga muncul akibat rasa malu atau sedih.
Alihkan dan Cari Solusi Positif
Saat Si Kecil meluapkan amarahnya secara berlebihan, ada 2 hal yang bisa Moms lakukan: menunggu hingga emosinya mereda atau mengintervensinya dengan bantuan. Jika ingin menunggu tantrum Si Kecil reda, Moms bisa peluk Si Kecil dan membawanya ke tempat yang lebih tenang agar ia dapat merasa lebih nyaman.
Namun, jika Moms memilih untuk memberikan bantuan, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, seperti mengalihkan amarahnya dengan memberikan mainan atau barang kesukaannya, berbicara dengannya, atau mengalihkannya dengan lelucon yang ia suka.
Beri Contoh Teladan
Di rentang umur balita, meniru adalah metode belajar paling efektif bagi Si Kecil. Untuk itu, Moms perlu berperilaku seperti yang Anda ajarkan kepada Si Kecil. Beri petunjuk cara Anda memanajemen rasa marah ketika Anda mengalaminya. Bahkan jika Moms "kelepasan", Anda perlu bertanggung jawab dengan meminta maaf dan mendiskusikan hal ini dengan Si Kecil agar ia memahami bahwa orang dewasa juga bisa marah dan perlu bertanggung jawab jika perilaku marahnya berlebihan.
Buat Peraturan
Berikan batasan tentang ekspresi rasa marah yang bisa Si Kecil lakukan dan masukkan ke dalam peraturan rumah Anda. Sebutkan hal-hal yang Anda harapkan dari Si Kecil, seperti saat marah tidak boleh memukul, berkata kasar, atau merusak benda.
Keterampilan Penguasaan Diri
Si Kecil tak terlalu kecil untuk belajar tentang penguasaan diri, Moms. Daripada mengatakan, "Jangan pukul saudaramu", Moms bisa jelaskan berbagai cara yang bisa ia lakukan saat merasa frustrasi atau marah. Moms bisa katakan, "Lain kali, gunakan kata-kata", atau, "Menjauh darinya saat kamu marah."
Moms juga bisa tanyakan tentang apa yang Si Kecil bisa lakukan saat ia marah selain memukul. Isi satu kotak dengan hal-hal yang bisa menenangkannya, seperti buku mewarnai atau lotion yang harum. Terlibat dengan berbagai sensori dan indra dapat membantunya untuk bisa menenangkan diri. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)