TOODLER

5 Cara Menghadapi Kenakalan Anak Tanpa Harus Memarahinya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sebagai orang tua, Moms tentu berusaha mendidik Si Kecil agar bisa tumbuh menjadi anak yang baik serta menuruti orang tuanya. Sayang sekali, kenyataannya, mendidik anak tidak selalu semudah itu ya, Moms. Terkadang Si Kecil berperilaku tidak mau menuruti perkataan Anda, sehingga mungkin Anda menjulukinya sebagai anak yang nakal.

Ya, perilaku anak yang membuat pusing orang tua, seperti sulit diatur, suka mengganggu dan usil, susah mengontrol emosi, membuatnya dilabeli sebagai anak nakal. Menghadapi perilaku anak yang seperti ini mungkin saja bikin Moms bingung. Jika Anda berbicara halus padanya, ia tidak akan mendengar. Namun jika Anda emosi dan berteriak sambil memarahinya, tentu saja ini bukan hal yang baik dan benar untuk dilakukan.

Tapi tenang saja, Moms. Anda tidak perlu panik mengatasi Si Kecil yang berperilaku nakal. Dilansir dari Mother&Baby Australia, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kenakalan anak seperti ini, Moms. 

1. Tahan Emosi Anda

Saat Si Kecil berperilaku nakal dan tidak mau menuruti perkataan Anda, bahkan ia langsung bereaksi dengan cara menangis, berteriak, atau mengamuk, sebaiknya tahan dulu emosi Anda, Moms. Merespons tantrum Si Kecil dengan memarahi atau membentaknya hanya akan membuatnya merasa tertekan dan tidak nyaman.

Saat Si Kecil mulai berteriak, bernapaslah secara perlahan. Ambil napas panjang lalu embuskan dan teruslah melakukan hal ini selama beberapa saat. Metode ini akan membantu Anda jadi lebih tenang dan menstabilkan detak jantung.

Anda juga bisa pergi dari hadapannya untuk beberapa saat. Menjauhlah beberapa menit dari Si Kecil untuk menenangkan diri, lalu rencanakan apa saja yang ingin Anda katakan kepadanya. Setelah itu datangi Si Kecil dengan perasaan yang sudah jauh lebih tenang.

2. Hindari Kata Jangan

Untuk melarang Si Kecil melakukan ulahnya, Moms sebaiknya hindari mengucapkan kata "jangan". Mengucapkan kata tersebut tanpa memberikan alasan kenapa Anda melarangnya bukan merupakan tindakan yang tepat. Anda perlu menjelaskan pada Si Kecil kenapa Anda menolak perilakunya tersebut. Moms juga harus berempati padanya.

Misalnya, saat Si Kecil memukul Anda, Anda bisa jelaskan, "Mama tahu kamu marah sama Mama. Tapi kalau kamu cuma pukul saja, Mama merasa sakit tapi tidak tahu salahnya apa. Lebih baik kamu ngomong, supaya Mama tahu apa salah Mama." Setelah memberikan empati pada anak, Si Kecil akan paham bahwa yang ia lakukan itu adalah salah.

3. Jangan Bertele-tele

Saat menjelaskan pada Si Kecil bahwa Anda tidak setuju dengan perilakunya itu, jelaskan keinginan Anda tersebut secara singkat. Gunakan bahasa yang mudah dipahami Si Kecil tentang alasan mengapa Anda marah padanya, karena mungkin saja ia tidak tahu kalau tingkahnya ternyata membuat hati Anda jengkel. Katakan secara tegas, namun tetap tenang, apa yang seharusnya ia lakukan saat menghadapi situasi yang sama lagi.

4. Minta Maaf

Setelah melakukan hal di atas. Moms bisa ajak Si Kecil untuk meminta maaf. Misalnya, ia minta maaf karena telah memukul temannya. Jika ia sudah meminta maaf, jangan lupa untuk memberinya pelukan hangat sebagai tanda Anda telah memaafkannya.

Sebaliknya, apabila Moms tidak bisa mengontrol emosi dan sudah telanjur membentaknya, segeralah minta maaf dan jelaskan kalau Anda melakukan kesalahan. Dengan begitu Anda menunjukkan perilaku yang baik kepadanya dan ia pun bisa mencontohnya saat sedang marah.

5. Tidak Ada yang Sempurna

Tidak ada orang tua yang sempurna, begitu juga dengan anak. Selalu tanamkan ini dalam benak Anda setiap Anda melakukan kesalahan sehingga jika sesekali Si Kecil melakukan kesalahan, Anda bisa menerimanya dengan lapang dada. (M&B/SW/Dok. Freepik)