Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Spirulina (ganggang biru-hijau) merupakan sejenis cyanobacteria, organisme mikroskopis yang ditemukan secara alami di hidup di air laut dan air tawar. Dalam dunia kecantikan, spirulina sering digunakan sebagai salah satu bahan utama pembuat masker wajah. Penggunaan masker spirulina dipercaya dapat membantu mengatasi beberapa tanda penuaan, seperti kulit keriput akibat paparan sinar matahari dan noda hitam.
Tak hanya untuk kecantikan, di beberapa negara, spirulina bahkan telah digunakan sebagai sumber makanan selama bertahun-tahun. Banyak orang yang menambahkan spirulina dalam makanan mereka atau mengonsumsinya dalam bentuk suplemen karena spirulina diketahui mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Ya, setelah dipanen, spirulina akan diproses menjadi tablet, bubuk, atau minuman, yang bisa dikonsumsi karena punya nutrisi yang lengkap dan kandungan protein yang cukup tinggi. Sebagai informasi, spirulina mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin K, kolin, folat, dan antioksidan.
Nah, mengetahui kandungan spirulina yang bermanfaat untuk kesehatan, mungkin Moms yang sedang hamil bertanya-tanya, apakah aman bila spirulina dikonsumsi selama kehamilan? Yuk, ketahui penjelasannya lebih lengkap berikut ini, Moms.
Konsumsi Spirulina saat Hamil
Secara umum, spirulina dianggap aman dikonsumsi, Namun sayangnya belum ada bukti yang mendukung konsumsi spirulina selama hamil. Demikian pula risiko dan efek samping spesifik selama kehamilan yang juga belum diketahui.
Melansir laman Healthline, Kari Pitts, RDN, LDN, ahli gizi di Preg Appetit mengatakan bahwa dibutuhkan lebih banyak penelitian tentang konsumsi atau rekomendasi spirulina selama masa kehamilan. Hal ini disebabkan potensi risiko spirulina yang bisa terkontaminasi dengan microcystins (racun) dan logam berat seperti merkuri.
"Logam berat seperti merkuri dapat merusak sistem saraf dan otak bayi yang sedang berkembang, dan mikrokista dapat menyebabkan kerusakan hati," ujar Pitts.
Pitts juga mengatakan bahwa bayi yang belum lahir lebih berisiko terhadap bahaya kontaminasi spirulina dibandingkan orang dewasa. Maka sebelum mengonsumsi spirulina saat hamil, ada baiknya jika Moms berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.
Manfaat Potensial Spirulina untuk Kehamilan
Meski keamanan, risiko, dan efek samping mengonsumsi spirulina saat hamil belum diketahui secara pasti, namun Kecia Gaither, MD, OB-GYN dan direktur layanan perinatal di NYC Health + Hospitals/Lincoln, New York, mengatakan bahwa nutrisi potensial dari spirulina memiliki manfaat kesehatan selama kehamilan, di antaranya:
⢠Kandungan antioksidan dalam spirulina dapat melindungi tubuh dari peradangan dan kerusakan oksidatif dari radikal bebas.
⢠Spirulina kaya akan nutrisi seperti vitamin B1, B2, dan B3, zat besi, serta asam folat, yang baik untuk perkembangan otak bayi.
⢠Kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 pada spirulina juga sangat bagus untuk perkembangan otak Si Kecil.
⢠Spirulina dapat membantu mencegah aterosklerosis (pengerasan arteri) karena meningkatkan produksi kolesterol baik di dalam tubuh sambil menurunkan kolesterol buruk.
⢠Konsumsi spirulina dapat membantu produksi hemoglobin dan sel darah merah yang bagus untuk anemia dan kelelahan. Ini juga membantu membuat pembuluh darah lebih rileks serta menurunkan tekanan darah dan berpotensi menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
⢠Spirulina dapat membantu mengurangi gejala rhinitis alergi seperti peradangan dan pembengkakan pada sinus dan rongga hidung.
⢠Konsumsi spirulina dapat membantu meningkatkan energi.
⢠Spirulina dapat membantu menurunkan kadar glukosa, yang baik untuk wanita hamil dan penderita diabetes.
⢠Konsumsi spirulina dapat membantu mengurangi risiko terkena infeksi jamur di vagina dan rongga mulut. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)