TOODLER

Apa Risikonya Jika Anak Makan Telur Setiap Hari?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Dari banyaknya sumber nutrisi untuk menjaga kesehatan tubuh Si Kecil, telur menjadi salah satu yang tidak boleh terlupakan. Ya, telur merupakan makanan yang menjadi sumber protein dan mengandung banyak nutrisi penting untuk tubuh.

Telur mengandung beragam nutrisi, seperti vitamin A, B2, B5, B6, B12, D, E, K, asam folat, kalsium, selenium, fosfor, dan zinc. Telur juga dikenal sebagai salah satu sumber protein hewani dan lemak sehat yang rendah kalori. Bahkan, ada jenis telur khusus yang mengandung omega-3 yang mampu meningkatkan kecerdasan otak anak.

Jenis makanan yang satu ini memang jadi kegemaran banyak orang. Telur mudah didapat dan harganya pun sangat terjangkau. Cara mengolahnya yang mudah dan rasanya yang enak juga alasan orang-orang menggandrungi makanan ini, baik untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam, termasuk juga anak-anak.

Warna cerah serta rasanya bisa membuat Si Kecil menjadikan telur sebagai makanan favoritnya. Anak-anak umumnya sangat menyukai lauk yang terbuat dari telur untuk teman makan mereka. Namun, tak jarang anak justru hanya mau makan dengan lauk berupa telur setiap hari. Lalu, berapa banyak porsi telur yang boleh diberikan kepada anak? Dan apakah akan ada risiko pada masalah kesehatan anak jika ia mengonsumsi telur setiap hari?

Adanya Kandungan Kolesterol


Kandungan telur diketahui sangat baik untuk tubuh. Mengonsumsi sebutir telur rebus bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan. Meskipun begitu, di antara sederet nutrisi yang dikandungnya, telur juga mengandung kolesterol dan lemak yang lumayan tinggi.

Dalam satu butir telur terdapat sekitar 212 mg kolesterol. Hal ini mungkin dianggap sebagai angka yang besar, khususnya untuk orang dewasa. Namun, jumlah ini tidak langsung membuat orang yang mengonsumsi telur mengalami kenaikan jumlah kolesterol yang berlebih dalam tubuh.

Tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) umumnya terjadi karena adanya kelainan genetik serta mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dengan jumlah yang terlalu banyak. Karenanya, selain memberikan telur, Moms juga perlu membatasi asupan makanan yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh kepada Si Kecil.

Adakah Risiko yang Dialami Anak?

Dokter Lucyana Alim Santoso, SpA menyatakan bahwa sebenarnya boleh saja memberikan telur sebagai makanan anak setiap hari. Tapi, Moms juga perlu mengimbanginya dengan varian menu lain agar anak tidak bosan, serta tetap mendapatkan nutrisi dari bahan makanan lain guna memenuhi kebutuhan kalorinya yang tinggi.

"Jika anak suka makan telur, tidak apa-apa jika diberikan setiap hari. Tapi risikonya, anak jadi hanya ingin makan telur dan enggan untuk mengonsumsi bahan pangan lain, seperti ikan atau daging. Jadi, sebisa mungkin Anda mengimbangi porsi makan anak setiap hari dengan berbagai pilihan menu sebagai sumber protein hewani lainnya," jelas dr. Lucy.

Terkait efek samping, dr. Lucy menambahkan bahwa tidak ada risiko masalah kesehatan, seperti muncul bisul jika anak makan telur setiap hari. Gejala alergi sendiri berada di bagian putih telur, sehingga Moms masih bisa memberikan kuning telur yang aman untuk dikonsumsi Si Kecil.

Moms bisa mengolah telur dengan cara direbus, digoreng, atau dimasak dengan beragam sayur untuk dijadikan sup. Yang perlu diingat, bahwa telur tersebut harus matang dengan sempurna. Hal ini untuk mencegah masuknya bakteri salmonella yang bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti diare dan demam pada anak setelah mengonsumsinya. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)