BABY

Tandakan Sistem Saraf Normal, Kenali Refleks Babinski pada Bayi


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bagaimana memeriksa kondisi saraf pada bayi? Ada banyak cara, Moms. Salah satunya adalah dengan memahami refleks Babinski. Pertama kali ditemukan oleh ahli saraf asal Prancis, Joseph Babinski, pada tahun 1896, refleks Babinski telah menjadi instrumen penting bagi para dokter anak. Mereka menggunakan pemahaman ini untuk mempelajari aktivitas otak, respons saraf, dan aktivitas saraf yang normal pada anak.

Refleks Babinski merupakan salah satu refleks yang dimiliki bayi. Ya, bayi masih memiliki kontrol yang terbatas akan tubuhnya, namun alam melengkapinya dengan berbagai kemampuan berupa refleks untuk bertahan hidup. Refleks-refleks ini berperan dalam membantu tumbuh kembang Si Kecil.

Salah satu refleks yang dimiliki Si Kecil adalah refleks Babinski. Refleks ini mungkin masih jarang diketahui oleh orang banyak, namun punya peran besar buat fungsi saraf Si Kecil. Mau tahu lebih banyak soal refleks Babinski? Yuk, simak penjelasan berikut ini, Moms!

Refleks Alami pada Bayi

Mengutip Healthline, refleks Babinski adalah refleks kaki yang terjadi secara alami pada bayi dan anak kecil, umumnya anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun. Refleks ini umumnya diuji oleh dokter dengan mengusap telapak kaki bayi.

Biasanya, dokter akan mengusap telapak kaki dari arah tumit hingga bawah jempol kaki. Seiring mengusap, jari-jari Si Kecil kemudian akan tampak mengibas, jari-jari akan meregang satu sama lain. Refleks inilah yang dinamakan sebagai refleks Babinski. Bayi belum memiliki kontrol penuh terhadap sistem saraf mereka, maka refleks ini sangatlah umum dan dapat mengindikasikan fungsi saraf yang sehat.

Dokter akan menggunakan refleks ini untuk melihat kondisi saraf bayi. Jika baik, maka dapat dipastikan bahwa aktivitas otak, respons neurologis, dan aktivitas saraf Si Kecil dalam keadaan normal dan sesuai dengan perkembangan usianya.

Namun, seiring dengan berkembangnya Si Kecil, ia akan mulai memiliki kontrol lebih terhadap sistem saraf mereka. Sebagai hasilnya, refleks Babinski dan refleks-refleks lainnya akan mulai menghilang. Maka, refleks Babinski mungkin normal jika ditemukan pada anak kurang dari 2 tahun. Namun jika tampak hingga ia beranjak besar, maka refleks ini dapat menandakan permasalahan saraf. Refleks Babinski tidaklah normal jika ditemukan pada orang dewasa.

Tanda Abnormal

Terlihatnya refleks Babinski pada Si Kecil juga menunjukkan bahwa bayi memiliki koordinasi yang baik pada syaraf, khususnya di bagian pinggang bawah dan tungkai belakang. Karena itu, tak heran apabila dokter mencurigai perkembangan sistem saraf bayi tidak baik ketika Si Kecil tidak memiliki refleks tersebut.

Jika anak berusia di bawah 2 tahun tidak menunjukkan refleks Babinski, maka hal tersebut dapat menandakan bahwa ia memiliki disabilitas intelektual atau kondisi mental tertentu. Jika pada anak berusia 1-2 tahun refleks Babinski-nya tampak lemah atau tidak terjadi, maka ini bisa menandakan bahwa Si Kecil memiliki kondisi yang menyebabkan kaku otot atau kejang otot.

Refleks Babinski yang positif pada orang dewasa atau anak berusia lebih dari 2 tahun dapat menandakan masalah saraf atau otak yang menyebabkan refleks terjadi secara abnormal. Beberapa contoh permasalahan otak atau saraf yang bisa dialami antara lain adalah cerebral palsy, stroke, tumor otak, gegar otak, tumor tulang belakang, multiple sclerosis, meningitis, atau upper motor neuron lesion. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)