FAMILY & LIFESTYLE

Ini Lho, Penyebab Wanita Lebih Sensitif saat Menstruasi


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, apa yang Anda rasakan saat lagi menstruasi? Mudah kesal, marah-marah, atau mungkin jadi moody! Ya, menstruasi pada wanita tidak hanya menimbulkan gejala fisik, seperti rasa nyeri atau kram pada perut. Sebagian wanita juga kerap merasakan efek emosional ketika sedang haid. Mereka akan cenderung lebih sensitif dan mengalami perubahan suasana hati yang buruk.

Sesungguhnya, suasana hati yang buruk ketika menstruasi merupakan dampak dari premenstrual syndrome (PMS). Pada umumnya, PMS akan terjadi sekitar 1 hingga 2 minggu sebelum menstruasi.

Nah, suasana hati dan perasaan sensitif ini akan berkurang atau berhenti memasuki hari kedua menstruasi. Namun pada sebagian wanita, kondisi tersebut bisa bertahan hingga periode menstruasi selesai. Hal ini disebabkan adanya gejala fisik seperti kram yang bisa memengaruhi aktivitas dan membuat Anda merasa tidak nyaman, sehingga memengaruhi suasana hati.

Pengaruh Hormon

Lantas apa sebenarnya yang menyebabkan wanita cenderung lebih sensitif saat menstruasi? Jawabannya adalah hormon. Kadar hormon estrogen yang fluktuatif dalam tubuh memainkan peran yang penting terhadap kondisi ini. Ketika fase ovulasi atau lepasnya sel telur, hormon estrogen dalam tubuh akan mencapai kadar paling tinggi.

Jika pada fase ovulasi pembuahan tidak terjadi, tubuh akan memasuki fase pramenstruasi. Kadar estrogen pada fase ini akan menurun drastis sebelum pada akhirnya meningkat lagi.

Perlu diketahui, hormon estrogen memiliki banyak efek terhadap tubuh Anda. Hormon ini bisa memengaruhi produksi sekaligus efek dari endorfin jika dihubungkan dengan suasana hati. Sedangkan endorfin merupakan unsur pada otak yang berperan menghadirkan kenyamanan dan kesenangan. Hormon ini juga membantu meningkatkan kadar serotonin yang berperan dalam pola tidur, suasana hati, dan nafsu makan.

Namun tentu saja, tidak semua wanita merasakan efek yang sama dari perubahan hormon estrogen. Sebagian ada yang lebih sensitif terhadap perubahan kadar hormon ini ketika sedang menstruasi. Alhasil, mereka akan lebih sensitif dan terlihat sangat mudah mengalami perubahan mood. Selain siklus haid, kecemasan, stres, dan depresi juga berpengaruh terhadap naik turunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh.

Meminimalisasi Efeknya

Perubahaan mood atau suasana hati kala menstruasi terkadang sulit dihindari. Meski begitu, Anda bisa meminimalisasi efek emosional saat haid dengan melakukan beberapa cara berikut ini:

• Rutin berolahraga, terutama ketika sedang berada pada fase pramenstruasi.

• Perbanyak asupan cairan tubuh.

• Hindari merokok dan mengonsumsi minumal beralkohol.

• Hindari mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, minuman bersoda, teh, dan cokelat.

• Sediakan camilan sehat di antara jadwal makan utama.

• Konsumsi susu rendah lemak guna mencukupi kebutuhan vitamin D dan kalsium.

Selain itu, Anda juga perlu menghindari hal-hal yang membuat Anda stres atau memicu suasana hati menjadi buruk. Sebaliknya, lakukan hal-hal yang menyenangkan atau membuat Anda rileks seperti mendengarkan musik atau membaca buku.(Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)