BUMP TO BIRTH

Mengamati Gejala Keguguran


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Banyak hasil penelitian mengungkapkan, 1 dari 5 kehamilan di dunia berakhir dengan keguguran. Bahkan, ada banyak wanita yang mengalami keguguran saat mereka tidak mengetahui diri mereka sedang hamil. Walaupun demikian, sebagian besar dari mereka justru memiliki bayi yang lahir sehat pada kehamilan berikutnya.

Seperti dilansir www.parentdish.co.uk, ada 2 jenis pemicu keguguran yang rentan dialami para bumil di 23 minggu pertama kehamilan. Bila terjadi di 12 minggu pertama, maka pemicu utamanya adalah gangguan perkembangan kromosom janin. Sementara, keguguran yang terjadi di minggu ke-13 hingga 24, umumnya dipicu karena masalah kesehatan Sang Ibu.

Gejala yang paling umum ditemui saat terjadi keguguran adalah perdarahan vagina, kram, dan keputihan. Walaupun ada banyak kasus perdarahan ringan, namun timbulnya bercak darah di trimester pertama tidak menyebabkan keguguran. Kram perut juga merupakan salah satu gejala yang sering dialami oleh banyak bumil di trimester pertama. Jika Anda mengalami perdarahan baik ringan maupun berat, berwarna cokelat tua atau merah cerah, segeralah menghubungi dokter kandungan tepercaya.

Keguguran memang memiliki dampak emosional yang tidak boleh disepelekan. Sesaat setelah mengalami keguguran, biasanya setiap pasangan mengalami depresi yang menyebabkan duka mendalam. Untuk mengatasi masalah emosional pasca-keguguran, ada baiknya Anda tetap berkomunikasi dengan teman atau keluarga untuk membantu Anda merasa lebih baik. (Anggita/DMO)